By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Labuhan Merapi, Tradisi Kraton Ngayogyakarta di Lereng Merapi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Labuhan Merapi, Tradisi Kraton Ngayogyakarta di Lereng Merapi
Tradisi

Labuhan Merapi, Tradisi Kraton Ngayogyakarta di Lereng Merapi

Achmad Aristyan
Last updated: 03/02/2025 04:22
Achmad Aristyan
Share
Prosesi Labuhan Merapi. Foto: Keraton Yogyakarta
SHARE

Labuhan Merapi merupakan salah satu tradisi sakral yang dilakukan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai bentuk rasa syukur serta doa bagi keselamatan Sri Sultan Hamengku Bawono X.

Ritual ini juga menjadi wujud penghormatan kepada leluhur Kraton sekaligus permohonan keselamatan bagi masyarakat Yogyakarta.  

Melansir dari ksdae.menlhk.go.id, upacara Labuhan Merapi berlangsung pada tanggal 30 Rajab dalam penanggalan Jawa.

Selain memiliki nilai spiritual, ritual ini juga menjadi bagian dari daya tarik wisata budaya di Kabupaten Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  

Makna dan Sejarah Labuhan Merapi  

Dilansir dari budaya.jogjaprov.go.id, tradisi Labuhan Merapi berkaitan erat dengan keyakinan masyarakat Jawa mengenai hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Yang Maha Kuasa.

Ritual ini telah diwariskan sejak era Sri Sultan Hamengku Buwono I hingga kini.  

Dalam prosesi Labuhan Merapi, berbagai uborampe (sesaji) dipersembahkan sebagai simbol penghormatan kepada alam dan leluhur. Sesaji ini diyakini memiliki makna wujud pengabdian serta harapan akan kesejahteraan dan keselamatan.  

Labuhan Merapi juga menjadi refleksi dari filosofi Jawa, sebagaimana yang diangkat dalam tema tahun ini, “Rahayuning Bawana Gumantung Pakartining Janma”, yang bermakna bahwa keselamatan dan kesejahteraan dunia bergantung pada perilaku manusia itu sendiri.  

Hari Pertama: Kirab dan Penyerahan Uborampe  

Rangkaian acara dimulai dari Kraton Yogyakarta, di mana uborampe Labuhan dibawa dalam sebuah iring-iringan menuju kantor Kapanewon Cangkringan.

Sebelumnya, rombongan singgah di kantor Kapanewon Depok sebelum akhirnya uborampe diserahkan perwakilan Kraton kepada Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.  

Setelah itu, sesaji diserahkan ke Mbah Asih (Mas Kliwon Suraksa Asihono), juru kunci Gunung Merapi.

Tradisi ini merupakan bagian penting dari Labuhan, di mana para juru kunci memiliki peran sebagai penjaga kearifan lokal serta penghubung antara tradisi dan masyarakat sekitar.  

Kirab kemudian berlanjut ke petilasan rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, Kalurahan Umbulharjo, tempat uborampe secara resmi diterima juru kunci.

Acara berlanjut dengan berbagai pertunjukan budaya yang semakin menambah khidmat suasana. 

Fragmen kisah tradisional dipentaskan sebagai bagian dari rangkaian prosesi sakral. Setelah itu, masyarakat turut serta dalam perebutan berkah gunungan yang menjadi momen paling dinantikan.  

Pada malam harinya, digelar kenduri dan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur.

Suasana kian semarak dengan pentas Tari Pudyastuti yang memukau penonton.  Sebagai penutup, pagelaran wayang kulit semalam suntuk menambah kesan mendalam ritual Labuhan Merapi.

Hari Kedua: Prosesi Labuhan ke Sri Manganti  

Pada hari kedua, prosesi utama dimulai sekitar pukul 06.40 WIB.

Uborampe diarak sejauh 2,45 km dari Dusun Kinahrejo menuju Bedengan. Setelah prosesi doa singkat, perjalanan dilanjutkan menuju Sri Manganti, titik ritual utama di ketinggian 1.550 meter di atas permukaan laut (mdpl).  

Di Sri Manganti, seluruh uborampe dilabuh sebagai simbol penghormatan dan doa kepada alam.

Prosesi ini dipimpin langsung Mbah Asih dan ditutup dengan pembagian nasi berkat kepada para peserta yang hadir. Upacara ini selesai sekitar pukul 09.30 WIB.  

Peran Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dalam Labuhan  

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Muhammad Wahyudi, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran acara. Ia menekankan bahwa zona religi, budaya, dan sejarah di kawasan TNGM mendukung pelestarian budaya serta adat istiadat masyarakat setempat.  

Selain memberikan dukungan, pihak TNGM juga menerjunkan personel untuk mengamankan jalur menuju lokasi ritual serta memastikan faktor keselamatan tetap diutamakan.

Mengingat status Gunung Merapi yang masih berada di Level III (Siaga), aspek mitigasi bencana menjadi perhatian utama dalam penyelenggaraan upacara ini.  (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Perlon Unggahan, Cara Masyarakat Bonokeling Sambut Ramadan

Meugang, Tradisi Aceh Sambut Ramadan dan Hari Raya

Harmoni Tradisi ‘Nikah Tembakau’ di Lereng Gunung Sumbing

Rangkaian Prosesi Waisak 2025 di Borobudur

Menelusuri Asal-Usul Sejarah Suku Baduy Di Banten

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Polemik Biaya Pendampingan Gunung Semeru, TNBTS Cari Solusi
Next Article Siklon Ancam DIY, Wisatawan Dilarang Berenang di Pantai Selatan
1 Comment 1 Comment
  • binance Регистриране says:
    08/05/2025 at 23:33

    Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?