By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jumlah Pulau Indonesia Bertambah 63 Pulau Baru di Tahun 2024
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Jumlah Pulau Indonesia Bertambah 63 Pulau Baru di Tahun 2024
Berita

Jumlah Pulau Indonesia Bertambah 63 Pulau Baru di Tahun 2024

Achmad Aristyan
Last updated: 27/12/2024 04:28
Achmad Aristyan
Share
Pulau Maitara di Maluku Utara. Foto: Wikimedia Commons/Estining
SHARE

Melalui Kepala BIG Muh Aris Marfai seperti diwartakan Antara terungkap bahwa saat ini terdapat 63 pulau baru yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Temuan penting ini diumumkan pihak Badan Informasi Geospasial (BIG) pada sebuah acara diskusi di Jakarta pada Kamis (12/12/2024).

Penambahan jumlah pulau ini terungkap dari hasil pengkajian terbaru di lapangan oleh para peneliti BIG bersama kementerian teknis terkait dan pemerintah daerah dengan memanfaatkan teknologi, seperti Lidar dan citra satelit.

Pulau-pulau baru tadi tersebar di sekitar Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Kalimantan Barat. Awalnya, pulau-pulau tersebut berada di kawasan terluar sehingga tidak terdeteksi karena kondisi geografis yang terisolasi.

Melalui penemuan tersebut, Kepala BIG berujar, secara keseluruhan jumlah pulau yang telah dinamai dan memiliki koordinat resmi di Indonesia mencapai 17.380 pulau pada tahun 2024. Angka jumlah pulau tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data BIG diketahui bahwa pada 2023, bangsa Indonesia tercatat memiliki 17.374 pulau dari sebelumnya saat 2022 tercatat 17.024 pulau, dan pada 2020 tercatat 16.771 pulau.

Terungkapnya puluhan pulau baru Indonesia yang terinventarisasi tersebut sudah memenuhi 4 syarat utama untuk dikategorikan sebagai pulau sesuai dengan amanah undang-undang dan peraturan pemerintah terkait dengan penyelenggaraan penataan ruang.

Misalnya memiliki daratan dengan luas maksimal 2.000 km2, pulau dibentuk secara alami bukan hasil reklamasi serta dikelilingi oleh air dan selalu berada di atas permukaan air pasang tertinggi.

Penambahan jumlah pulau ini menjadi pencapaian besar bagi Indonesia, khususnya dalam pengelolaan data geospasial yang bermanfaat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam. Ini dilakukan demi kepentingan masyarakat dan mencegah ancaman gangguan klaim kewilayahan dari pihak eksternal.

Temuan pulau-pulau baru tadi menjadi salah satu pencapaian BIG di 2024 setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan pemetaan geospasial. Ini dapat digunakan untuk mencapai target Indonesia mencapai kondisi seimbang antara penyerapan dan produksi emisi atau net zero emission pada 2060 serta langkah mitigasi perubahan iklim.

Bahkan Muh Aris telah memaparkannya sewaktu menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) Azerbaijan pada 14 November 2024 lalu. Saat itu Kepala BIG mengutarakan bahwa mereka telah menyelesaikan peta dasar skala besar 1:50.000 dan sudah digunakan untuk pengawasan dan mendukung pembangunan di Tanah Air.

Dia menyebut permintaan akan 1 data geospasial yang dikeluarkan BIG sangatlah banyak dan digunakan dalam beragam sektor. Seperti diketahui, data geospasial telah dijadikan pendukung dan pelengkap beragam data sektoral yang dikeluarkan kementerian dan lembaga lain, termasuk data-data terkait penanganan perubahan iklim.

Seperti dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang telah menerapkan integrasi data dari BIG dengan data kehutanan untuk mencapai target iklim secara khusus di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (forestry and other land use/FOLU). Karena Indonesia ingin mencapai kondisi penyerapan lebih tinggi dibandingkan emisi yang dikeluarkan untuk sektor FOLU pada 2030 atau yang dikenal dengan FOLU Net Sink 2030.

You Might Also Like

Konten Keragaman Budaya Lokal Masa Depan AI Indonesia

Elang Jawa, Simbol Garuda yang Lestari di Kawasan Bromo

Menpar Widiyanti Siap Akselerasi Pariwisata Indonesia Mendunia

Indonesia Sukses Raih Juara eFootball FIFAe World Cup 2024

KCIC Jamin Keamanan Perjalanan Whoosh Selama Liburan Nataru

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Legenda Cinta Telaga Biru yang Mengubah Takdir Desa Mamuya
Next Article Perjalanan Galeri Nasional Indonesia Menjadi Pusat Budaya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Tradisi Motong Kebo Andil
Tradisi Motong Kebo Andil, Warisan Budaya Depok yang Terus Lestari
Event 17/05/2025
lebaran depok 2025
Lebaran Depok 2025, Ajang Pelestarian Tradisi dan Budaya
Event 17/05/2025
Gawe Dayak Naik Dango
Gawe Dayak Naik Dango XXV, Tradisi Syukuran Panen Kota Singkawang
Event 17/05/2025
Geopark Kaldera Toba
Kemenpar Tindaklanjuti Peringatan “Yellow Card” UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba
Berita 17/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?