By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menbud Fadli Zon Kunjungi Situs Manusia Purba Sangiran
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Menbud Fadli Zon Kunjungi Situs Manusia Purba Sangiran
Berita

Menbud Fadli Zon Kunjungi Situs Manusia Purba Sangiran

Anisa Kurniawati
Last updated: 08/02/2025 13:44
Anisa Kurniawati
Share
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyoroti pentingnya Situs Manusia Purba di Sangiran sebagai sumber pengetahuan bagi generasi muda dan masyarakat. Foto: instagram/ @fadlizon
SHARE

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengunjungi Situs Manusia Purba Sangiran di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Situs bersejarah ini dikenal sebagai pusat peradaban awal manusia.

Situs Sangiran ini menyimpan bukti arkeologi yang tersebar di lima klaster utama, yaitu Bukuran, Krikilan, Manyarejo, Ngebung, dan Dayu.

Disamping itu juga memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, dengan urutan geologi yang mencakup periode Pliosen atas hingga akhir Pleistosen Tengah. 

Kawasan ini menjadi saksi evolusi manusia, fauna, dan budaya dalam kurun waktu 2,4 juta tahun terakhir. Selain itu, Sangiran juga menjadi lokasi lantai hunian arkeologi dari Pleistosen Bawah, yang berusia sekitar 1,2 juta tahun.

“Berbagai temuan di kawasan ini seperti Sangiran 17 atau S17, yang merupakan temuan Homo erectus terlengkap di Asia Tenggara, serta ratusan temuan Homo erectus lainnya yang berasal dari setidaknya 1,5 juta tahun yang lalu menunjukkan betapa tuanya peradaban manusia di Indonesia,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2025) dikutip dari detik.com. 

Lima Klaster Sangiran

Di Klaster Bukuran, ditemukan fosil Homo erectus dalam jumlah besar, menjadikannya sebagai situs utama dalam penelitian manusia purba. Klaster ini juga menampilkan fosil dari berbagai situs paleoantropologi dunia.

Situs ini juga menampilkan narasi audio visual yang menggambarkan kehidupan flora dan fauna purba. Lalu ada diorama rekonstruksi 3 tipe Homo erectus, yaitu Arkaik, Tipik, dan Progresif, yang pernah hidup di Jawa. 

Sementara itu, Klaster Krikilan menjadi tempat dipamerkannya rekonstruksi Homo erectus berdasarkan fosil Sangiran 17. Serta berbagai fosil fauna purba seperti gajah dari jenis Mastodon, Stegodon, dan Elephas, serta hewan lainnya seperti kerbau, banteng, rusa. 

Museum Lapangan Manyarejo menjadi contoh unik kolaborasi antara pengetahuan ilmiah dan tradisi lokal dalam proses penggalian fosil. Di lokasi ini ditemukan berbagai fragmen tulang rusuk dan panggul gajah serta tengkorak banteng.

Klaster Ngebung, yang merupakan titik keempat dalam kawasan Sangiran. Klaster ini menyimpan berbagai artefak budaya dan fosil yang merepresentasikan kehidupan manusia purba dari periode Pleistosen Bawah hingga Pleistosen Tengah. 

Berbeda dengan klaster lain, Museum Dayu di Karanganyar fokus pada evolusi lingkungan Sangiran.

Museum ini menampilkan lima lapisan geologi yang mencerminkan perubahan lingkungan dari rawa, pengangkatan daratan akibat aktivitas vulkanik, hingga pembentukan daratan baru.

Baca juga: Menbud Fadli Zon Ingin Jadikan Sangiran Pusat Prasejarah Dunia

Bermanfaat Bagi Literasi

Fadli Zon menekankan bahwa berbagai penemuan di Sangiran membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia memiliki kontribusi besar dalam sejarah peradaban dunia.

Ia juga menyoroti pentingnya Sangiran sebagai sumber pengetahuan generasi muda dan masyarakat.

Ia menambahkan, ”Sangat menarik menelusuri lorong waktu jejak peradaban awal sejarah peradaban manusia di Sangiran. Melalui jelajah museum, kita mampu menggali berbagai kisah masa lampau yang tidak hanya bermanfaat bagi literasi namun juga memperkuat bukti ilmiah bahwa Indonesia adalah salah satu peradaban tertua di dunia yang patut menjadi laboratorium alam yang sangat lengkap dan saya rasa sangat langka untuk ditemukan di Asia, bahkan dunia.”

Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO,5 Desember 1996, Sangiran menyumbang lebih 50% dari total temuan fosil Homo erectus di dunia. Selain itu, kawasan ini juga menjadi tempat ditemukannya fosil manusia purba Meganthropus Paleojavanicus.

You Might Also Like

Presiden Prabowo Teken Aturan dan Keppres BPI Danantara

Permaisuri Kadriyah Pontianak Kagumi Warisan Kesultanan Siak

Sanggar Satria Wonosobo, Wadah Bakat dan Pelestarian Seni

Inilah Calon Peraih Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2024

Banyuwangi Gerbang Utama Wisata Bali Utara dan Selatan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Legenda Putri Luh Candrasari, Kisah Cinta dari Pulau Dewata
Next Article Menbud Ingin Museum Lambung Mangkurat Pusat Budaya Kalsel
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?