By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Waisak di Candi Borobudur, Dari Dinasti Syailendra-Sekarang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Sejarah Waisak di Candi Borobudur, Dari Dinasti Syailendra-Sekarang
Tradisi

Sejarah Waisak di Candi Borobudur, Dari Dinasti Syailendra-Sekarang

Achmad Aristyan
Last updated: 09/05/2025 04:04
Achmad Aristyan
Share
Perayaan Waisak di Candi Borobudur. Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
SHARE

Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak bagi umat Buddha di Indonesia setiap tahunnya.

Tahun ini, puncak peringatan Hari Waisak 2025 dijadwalkan pada 12 Mei dan kembali akan diselenggarakan di kompleks candi Buddha terbesar di dunia ini.

Namun, apa yang melatarbelakangi pemilihan Candi Borobudur sebagai tempat utama perayaan Waisak?

Baca Juga: Wamenkomdigi Dukung Wisata Sejarah Berbasis Platform Digital

Candi Borobudur dan Akar Historisnya

Menurut informasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud), Candi Borobudur dibangun Dinasti Syailendra pada abad ke-9 Masehi, tepatnya antara tahun 780-840 Masehi.

Candi ini merupakan manifestasi ajaran Buddha Mahayana, yang secara arsitektural menggambarkan perjalanan spiritual manusia dari dunia fana menuju pencerahan atau Nirwana.

Candi ini dibangun dengan konsep Mandala, simbol kosmos dalam ajaran Buddha, dengan tiga tingkatan spiritual yaitu Kamadhatu (alam hawa nafsu), Rupadhatu (alam bentuk), dan Arupadhatu (alam tanpa bentuk).

Bangunan ini terdiri dari 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha, serta 72 stupa berlubang yang mengelilingi stupa utama di puncaknya.

Candi Borobudur ditemukan kembali pasukan Inggris di bawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814 dan proses pembersihan total area candi selesai pada tahun 1835.

Awal Tradisi Waisak di Borobudur

Mengutip dari situs resmi Candi Borobudur, tradisi merayakan Waisak di situs ini sudah dimulai sejak tahun 1929.

Inisiasi awal perayaan Waisak di Borobudur dipelopori Himpunan Teosofi Hindia Belanda, yang kala itu terdiri dari kaum bangsawan Jawa dan orang Eropa.

Namun, perayaan sempat terhenti akibat Revolusi Kemerdekaan Indonesia dan baru dilanjutkan kembali pada tahun 1953.

Ketika proses pemugaran Candi Borobudur dilakukan pada 1973, pusat perayaan sempat dipindahkan ke Candi Mendut yang berada di jalur ritual Waisak.

Bhikkhu sedang menjalani rangkaian Waisak di Candi Borobudur. Foto: ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN

Makna Perayaan Waisak

Dikutip dari situs resmi Kementerian Agama RI (Kemenag), Waisak merupakan hari suci umat Buddha untuk memperingati Trisuci Waisak, yaitu:

  • Kelahiran Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada 623 SM,
  • Pencapaian Penerangan Sempurna Petapa Gotama di Bodhgaya pada 588 SM,
  • Wafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) di Kusinara.

Kata “Waisak” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta Vaisakha dan Pali Vesakha, merujuk pada nama bulan dalam kalender Buddhis yang biasanya jatuh pada April, Mei, atau awal Juni.

Bagi umat Buddha, Waisak tidak hanya menjadi ajang pemujaan dan doa, melainkan juga sebagai momentum untuk meneladani semangat, kebajikan, dan ajaran moral dari Sang Buddha.

Nilai-nilai seperti kesabaran, kebaikan hati, dan semangat menempuh pencerahan menjadi landasan penting dalam peringatan ini.

Baca Juga: RUU Masyarakat Adat Masuk Prolegnas Lagi, Pemerintah Dorong Pengesahan

Dengan nilai sejarah, spiritualitas, dan filosofi yang begitu dalam, tidak mengherankan jika Candi Borobudur dipilih sebagai lokasi utama perayaan Waisak.

Selain menjadi simbol kejayaan ajaran Buddha di Nusantara, tempat ini juga memberikan suasana khidmat dan sakral dalam setiap prosesi yang dilakukan umat Buddha dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri.

You Might Also Like

Misteri Atraksi Magis Tradisi Seni Lukah Gilo Minangkabau

Ondel-Ondel, Boneka Raksasa Ikon Jakarta

Uma Lengge, Rumah Suku Mbojo Yang Tahan Gempa

Kisah Keluarga Werdi Lintas Generasi Merawat Candi Borobudur

Makna Nyadran Sambut Ramadan di Kampung Kasiran Wonosobo

TAGGED:buddhacandi borobudurhari raya waisakmagelangwaisak

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Pidato Pertama Paus Leo XIV Disambut Haru di Vatikan
Next Article Festival Temanggung Festival Temanggung Ajang Promosi Wisata dan UMKM
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Tradisi Motong Kebo Andil
Tradisi Motong Kebo Andil, Warisan Budaya Depok yang Terus Lestari
Event 17/05/2025
lebaran depok 2025
Lebaran Depok 2025, Ajang Pelestarian Tradisi dan Budaya
Event 17/05/2025
Gawe Dayak Naik Dango
Gawe Dayak Naik Dango XXV, Tradisi Syukuran Panen Kota Singkawang
Event 17/05/2025
Geopark Kaldera Toba
Kemenpar Tindaklanjuti Peringatan “Yellow Card” UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba
Berita 17/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?