By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Simbol Perjuangan Masyarakat Subang dalam Kesenian Sisingaan 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Simbol Perjuangan Masyarakat Subang dalam Kesenian Sisingaan 
Warisan Budaya

Simbol Perjuangan Masyarakat Subang dalam Kesenian Sisingaan 

Anisa Kurniawati
Last updated: 07/01/2025 16:04
Anisa Kurniawati
Share
Foto: wikimedia commons
SHARE

Salah satu bentuk kreativitas budaya masyarakat kabupaten Subang, Jawa Barat adalah Kesenian Sisingaan. Salah satu daya tarik dari kesenian ini adalah patung singa bongsang. 

Melansir dari laman subang.go.id, kesenian sisingaan di Kabupaten Subang berawal dari upacara menyunat anak laki-laki. Saat acara digelar, anak laki-laki ini dihibur dulu, lalu diarak keliling kampung dengan kursi hias yang disebut jampana. 

Di atas jampana duduk anak yang akan disunat. Kemudian jampana (kursi yang telah dihias) diusung empat orang dewasa. Saat diarak, diiringi dengan berbagai alat musik seperti dog-dog, kendang, kempul, dan kecrek. 

Patung Singa Bongsang

Seiring perubahan waktu, jampana mengalami perubahan bentuk menjadi patung singa bongsang. Patung ini terbuat rangkaian bambu (Carangka) yang dibungkus karung goni.

Kepala dan kaki patung terbuat dari kayu randu dan rambutnya dari tali rafiya, matanya dari tutup botol minuman. 

Menurut, buku Perkembangan kesenian Sisingaan di Kabupaten Subang, H. Armin Asdi. Sisingaan merupakan simbol bentuk perjuangan masyarakat Kabupaten Subang terhadap penjajah Inggris.

Patung Singa melambangkan penguasa Kerajaan Inggris. Kemudian anak sunat penunggang patung singa melambangkan generasi penerus bangsa. Pengusung melambangkan masyarakat pribumi  yang tertindas dan berjuang mengusir penjajah. 

Jalannya Pertunjukan Sisingaan

Pertunjukan Sisingaan diawali dengan kata-kata sambutan yang dilakukan pimpinan kelompok. Selanjutnya anak yang di khitan menaiki boneka singa. Saat musik dimainkan dan Sisingan digotong, maka pertunjukan dimulai. 

Para pengusung singa melakukan tarian-tarian dan gerakan-gerakan akrobat. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan arak-arakan Sisingaan. Setelah sampai ke tempat semula, para pengusung singa akan melakukan atraksi akrobat atau silat.

Di beberapa daerah ada juga kelompok grup Sisingaan yang memadukan adegan debus. Kesenian ini pun kemudian berkembang menjadi seni hiburan.

Patung Singa Boneka

Kesenian ini juga melekat sebagai kebudayaan yang berasal dari Kabupaten Subang. Sisingaan mulai berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah lain di Jawa Barat. 

Di Indramayu, tahun 2000-an, seniman di Indramayu membuat inovasi baru pada patung singa boneka. Patung ini diganti dengan bentuk-bentuk lain seperti burung rajawali, naga, binatang atau makhluk legenda lainnya. 

Meski begitu, setelah arak-arakan boneka tetap menjadi acara pembukaan dan atraksi. Tujuannya untuk tetap mempertahankan akar sejarahnya yang berasal dari Kabupaten Subang.

Kesenian ini yang tadinya berfungsi sebagai hiburan juga sering dipentaskan dalam acara-acara khusus. Saat ini, Sisingaan menjadi identitas produk budaya sekaligus menjadi ikon daerah Kabupaten Subang. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Mengenal Docang, Kuliner Legendaris Khas Kota Udang

Alunan Alat Musik Talempong Khas Nagari Minangkabau

Sajian Tempe Besengek Khas Kulon Progo yang Wajib Dicoba

Tari Topeng Randegan Wetan Majalengka Menunggu Pewaris

Mengenal Sape Alat Musik Tradiisional Suku Dayak

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Dimba Nggowuna, Warisan Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
Next Article Asal-Usul Telaga Warna Bogor, Kisah Putri Raja yang Serakah 
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?