By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Wayang Thengul, Ikon Seni Pertunjukan Tradisional Bojonegoro 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Wayang Thengul, Ikon Seni Pertunjukan Tradisional Bojonegoro 
Warisan Budaya

Wayang Thengul, Ikon Seni Pertunjukan Tradisional Bojonegoro 

Anisa Kurniawati
Last updated: 17/01/2025 15:23
Anisa Kurniawati
Share
Wayang thengul ikon kesenian Bojonegoro Foto: beritabojonegoro.com
SHARE

Wayang Thengul, seni pertunjukan khas dari Bojonegoro, Jawa Tengah yang menyerupai wayang golek. Kisahnya lebih sering menceritakan kisah rakyat seperti cerita Panji dan cerita para wali.

Kesenian ini sendiri adalah wayang kayu tiga dimensi.

Kata “Thengul” berasal dari “methentheng”, yang menggambarkan usaha ekstra dalang saat mengangkat wayang kayu tiga dimensi. Sedangkan “methungul”, berarti kemunculan wayang di hadapan penonton.

Sejarah Wayang Thengul

Menurut laman Kemdikbud, wayang thengul pertama kali muncul tahun 1930. Ketika itu pemuda bernama Samijan dari Desa Banjarjo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, mendapatkan inspirasi setelah menonton pertunjukan wayang golek menak dari Kudus. 

Pada masa itu, wayang menak digunakan sebagai media menyebarkan ajaran Islam. Sedangkan Samijan menciptakan wayang thengul sebagai sarana untuk mengamen. Ia berkeliling dari satu desa ke desa lain untuk mencari penghasilan. 

Wayang thengul umumnya dipentaskan sebagai hiburan dalam berbagai acara seperti hajatan, sunatan, pernikahan, dan lainnya. Selain itu, wayang ini juga digunakan dalam upacara tradisional seperti nazar dan ruwatan. 

Dulunya pertunjukan ini hanya menampilkan wayang. Kini, para dalang menambahkan variasi berupa nyanyian agar penonton lebih terlibat dan tidak merasa bosan. Pertunjukan juga dilengkapi dengan adegan lucu, lawakan, tarian remo, ketoprak humor, hingga campursari. 

Sejak tahun 2000-an alat musik gamelan lebih bervariasi. Mulai dari gamelan laras slendro, demung, bonang, saron, gong/kempul, dan gambang. Ditambah dengan warenggana atau vokal, wayang thengul menjadi lebih berkarakter dan memiliki ciri khas yang unik.

Ciri Khas Wayang Thengul

Wayang Thengul juga memiliki ciri khas yang berbeda dari wayang kulit lainnya. Hal ini dapat dilihat dari posisi kaki yang lebih melebar. Selain itu, tubuhnya lebih pendek dan kekar, serta tangan dan bahu yang panjang hingga menyentuh tanah.

Boneka kayu tiga dimensi ini juga dirancang dengan pakaian yang sesuai dengan cerita yang dibawakan. Tatahan Wayang Thengul dominan menggunakan inten-intenan dengan sungging tlacapan, dan bagian antara kaki diberi warna merah.

Warnanya lebih harmonis dan elegan. Bahannya terbuat dari kulit kerbau. Wayang Thengul sering dipentaskan dalam berbagai acara seperti khitanan dan pernikahan, serta sebagai tarian penyambutan tamu penting di Bojonegoro.

Sebagai kesenian khas Bojonegoro, Wayang Thengul tidak hanya menjadi representasi budaya tetapi juga berperan dalam mendukung perekonomian masyarakat setempat. Bahkan sebagai bentuk pelestariannya, terdapat kampung Thengul.

Kampung ini berada di Desa Sumberrejo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Tujuan pendirian kampung ini untuk melestarikan budaya atau kesenian khas Bojonegoro agar tidak hilang ditelan perkembangan zaman. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Jipeng, Kolaborasi Tanji dan Topeng dalam Orkes Betawi

Mencoba Keunikan Cita Rasa Kuliner Sate Klathak Khas Bantul

Pasar Baru, Destinasi Wisata Sejarah Jakarta

Eksistensi Anyaman Bambu Sukabumi di Tengah Dominasi Plastik

Tiga Puspa yang Melambangkan Karakter Bangsa Indonesia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Gaet Wisatawan Australia, TransNusa Buka Rute Denpasar-Perth
Next Article Kue Khas Sunda Burayot dari Garut yang Menggugah Selera
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?