Salah satu cara yang kini semakin diminati warga dunia adalah terapi Sound Healing, sebuah metode relaksasi melalui gelombang suara yang digunakan untuk menjaga kesehatan mental.
Hal ini dipicu, kesibukan sehari-hari masyarakat yang sering kali membuat tubuh dan pikiran lelah. Dalam situasi seperti ini, mengambil waktu untuk “healing” menjadi kebutuhan penting untuk memulihkan energi dan menenangkan batin.
Sound Healing dan Popularitasnya Pasca Pandemi
Dilansir dari Kompas, pasca pandemi Covid-19, semakin banyak orang menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental. Hal ini mendorong popularitas wellness tourism, termasuk Sound Healing, yang menawarkan pengalaman wisata sekaligus terapi.
Sound Healing menjadi solusi bagi mereka yang ingin menikmati liburan sembari menemukan kembali ketenangan jiwa. Dalam praktiknya, Sound Healing memanfaatkan musik atau gelombang suara tertentu yang dipercaya dapat merangsang otak untuk menghasilkan hormon positif.
Terapi ini umumnya menggunakan alat musik tradisional Indonesia seperti gamelan, suling, hingga angklung, yang juga memperkenalkan budaya lokal kepada wisatawan.
Dukungan Pemerintah terhadap Wellness Tourism
Melansir dari kemenparekraf.go.id, melihat potensi besar ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong pengembangan wisata kebugaran di Indonesia. Pada tahun 2023, kategori daya tarik “Mental, Healing & Spirituality” mulai diperkenalkan sebagai bagian dari upaya ini.
Program Sound Healing menjadi salah satu unggulan, menawarkan pengalaman relaksasi yang berakar pada budaya lokal. Tidak hanya di kota besar, desa wisata yang tergabung dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta) juga diharapkan mengadopsi program Sound Healing.
Desa-desa ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wellness tourism, dengan kekayaan budaya musik tradisional yang dimiliki setiap daerah.
Sound Healing di Indonesia
Salah satu contoh sukses implementasi Sound Healing adalah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan Sanur, Bali. Selain dikenal dengan keindahan alamnya, Sanur kini menjadi tujuan wellness tourism yang menawarkan terapi Sound Healing berbasis alat musik tradisional.
Pengembangan ini diharapkan meluas ke berbagai daerah, menjadikan Sound Healing sebagai alternatif wisata minat khusus yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dengan memadukan elemen budaya dan kesehatan, Sound Healing tidak hanya membantu menenangkan jiwa, tetapi juga mempromosikan keunikan budaya Indonesia di panggung dunia.
Masa Depan Sound Healing sebagai Wisata Alternatif
Kedepannya, Sound Healing berpotensi menjadi bagian integral dari destinasi wisata Indonesia. Wisatawan tidak hanya dapat menikmati keindahan alam dan budaya, tetapi juga merasakan manfaat terapi kesehatan mental yang mendalam.
Dengan pengembangan program ini di berbagai destinasi, Sound Healing dapat menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan utama wellness tourism.