By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Taman Gandrung Terakota, Desa Seribu Penari di Banyuwangi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Taman Gandrung Terakota, Desa Seribu Penari di Banyuwangi
Pariwisata

Taman Gandrung Terakota, Desa Seribu Penari di Banyuwangi

Anisa Kurniawati
Last updated: 01/01/2025 01:18
Anisa Kurniawati
Share
Foto: Pinterest/ Astri Nurhidayati
SHARE

Taman Gandrung Terakota adalah sebuah situs budaya yang melestarikan ikon seni budaya Banyuwangi: Tari Gandrung. Kadang disebut desa penari karena situs ini dihamparkan 1.000 patung penari gandrung yang dibuat dari tembikar atau terakota. 

Lokasi tepatnya berada di Dusun Blimbingsari, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Taman Gandrung Terakota terletak di kaki gunung Ijen, dengan pemandangan gunung Merapi dan Meranti dan hamparan sawah yang subur. 

Tari Persemebahan Dewi Sri

Pembangunan taman ini terinspirasi dari Terracotta Warrior and Horses di Tiongkok. Dalam penataan Taman Gandrung Terakota melibatkan kurator seni rupa dari Galeri Nasional Indonesia sekaligus dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Suwarno Wisetrotomo.

Taman Gandrung Terakota dibuat untuk melestarikan identitas Banyuwangi, yakni Tari Gandrung. Tarian ini mengalami pasang surut kehidupan yang dinamis. Mulai dari tari persembahan dari masyarakat agraris kepada Dewi Sri. Hingga menjadi tari kebanggaan dan ikon Banyuwangi. 

1000 Patung Tembikar

Salah satu ciri khas dari taman ini adalah adanya 1000 patung gandrung. Patung-patung ini tersebar di tepi dan di tengah persawahan dengan fasilitas amfiteater terbuka untuk dimanfaatkan untuk panggung pementasan kesenian Banyuwangi. 

Patung-patung gandrung dibuat dengan detail, hingga ekspresi wajah penari gandrung juga dibuat seolah-olah hidup. Selain patung penari lengkap seluruh tubuh, ada juga patung kepala penari yang berada di area kolam.

Lebih uniknya lagi, patung ini terbuat dari tembikar. Bahan tembikar diketahui memiliki makna filosofi membumi tentang siklus kehidupan.

Dikatakan bahwa manusia pada akhirnya akan kembali ke bumi (tanah). Menurut, Dr. Suwarno Wisetrotomo menjelaskan tembikar merupakan bahan yang kualitas berada di bawah keramik. 

Bahan yang bisa dikatakan rapuh. Hal ini isyarat bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Namun, yang abadi adalah proses dan nilai berharga di dalamnya.

Fasilitas Wisata

Memiliki luas total sekitar 4 hektar, 80 persen lahan tetap dipertahankan sebagai sawah dan kebun produktif. Sementara 20 persen area digunakan untuk fasilitas umum. Taman ini terdapat banyak fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung.

Mulai dari Roemah Tjokelat Ijen, Roemah Oleh-oleh, SateGete, Java Banana Cafe, Galeri Seni, sanggar tari dan Amfiteater terbuka berkapasitas 700 orang untuk event-event kesenian.

Pengunjung juga bisa menikmati bukit hijau dan hamparan sawah yang menenangkan. berlokasi di lereng Gunung Ijen menjadikan udara disini terasa sejuk dan memiliki pemandangan indah yang menakjubkan.  (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Penerbangan Rute Makassar-Wakatobi, Angkat Pariwisata Bahari

Destinasi Seni Modern dan Kontemporer di Museum MACAN

Mahasiswa Malaysia Wisata Edukasi di Padang Panjang

Rekam Jejak Perjuangan Rakyat Sukabumi di Gedung Juang 45 

Jembatan Barelang, Ikon Wisata dan Pembangunan Batam

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Tradisi Menjamu Benua, Cara Sultan Kutai Berkabar Ke Leluhur
Next Article Tradisi Pemakaman di Indonesia yang Menarik Wisatawan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?