By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Pentingnya Aceh sebagai Penjaga Warisan Budaya Nusantara
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Pentingnya Aceh sebagai Penjaga Warisan Budaya Nusantara
Berita

Pentingnya Aceh sebagai Penjaga Warisan Budaya Nusantara

Achmad Aristyan
Last updated: 14/01/2025 16:09
Achmad Aristyan
Share
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto: Dok KemenBud)
SHARE

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menegaskan peran penting Aceh sebagai penjaga nilai-nilai peradaban Islam dan warisan budaya nusantara.

Aceh, sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang mengintegrasikan syariat Islam dengan kearifan budaya lokal, menjadi bukti nyata, harmoni antara agama, budaya, dan tradisi.

“Aceh terus menjadi model bagi provinsi lain dalam menjaga harmoni antara agama dan budaya,” ujar Fadli Zon dikutip dari InfoPublik.id, Selasa (14/1/2025).

Peradaban Islam di Indonesia

Demi mendorong Provinsi Aceh menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia, Kementerian Kebudayaan mengidentifikasi total 9.255 Objek Pemajuan Kebudayaan di berbagai daerah di Aceh.

Fadli Zon berharap agar semakin banyak warisan budaya Aceh yang dapat diakui sebagai Warisan Budaya TakBenda tingkat nasional, bahkan dunia.

“Berbagai jejak dan tinggalan sejarah yang menandai awal peradaban Islam di Aceh sejak masa Kerajaan Samudera Pasai, tak hanya menunjukkan kontribusi Aceh dalam penyebaran Islam di Indonesia, tetapi juga kejayaan Aceh sebagai pusat perdagangan internasional dan pendidikan agama Islam,” tambah Fadli Zon.

Fadli Zon juga menyebutkan beberapa warisan budaya Nusantara dari Aceh yang mendunia, antara lain Tari Saman yang diinskripsi oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya TakBenda.

Kemudian naskah Hikayat Aceh yang ditetapkan sebagai Ingatan Kolektif Dunia UNESCO, dan perayaan Hari Lahir Laksamana Keumalahayati yang juga diakui oleh UNESCO.

Sebagai bagian dari kunjungannya, Menteri Kebudayaan mengunjungi Museum Pedir di Blang Glong, Pidie Jaya, yang menyimpan berbagai benda kuno peninggalan peradaban Aceh seperti manuskrip, mata uang, senjata, dan keramik.

Selain itu, ia juga mengunjungi Museum Tsunami Aceh dan melakukan silaturrahim dengan Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar.

Revitalisasi Cagar Budaya

Dalam pertemuan itu, Menteri Fadli Zon dan Wali Nanggroe Aceh sepakat bekerja sama dalam menjaga keberagaman budaya Aceh melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat.

Kolaborasi ini bertujuan untuk menjadikan budaya Aceh sebagai aset penting bangsa Indonesia.

Sebagai langkah lanjutan, Menteri Fadli Zon meresmikan hasil revitalisasi situs cagar budaya Gunongan dan penataan materi display Rumoh Cut Nyak Dhien.

“Revitalisasi ini merupakan upaya literasi dan edukasi untuk memastikan generasi mendatang dapat memahami dan menghargai akar budaya dan agama yang menjadi identitas bangsa, serta mempertegas komitmen dalam melestarikan kebudayaan bangsa yang berakar pada kearifan lokal dan berorientasi pada kemajuan,” jelas Menteri Fadli Zon.

Inspirasi Bagi Dunia

Fadli Zon berharap, nstitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh dapat memperkuat pendidikan seni dan budaya di Aceh, sehingga dapat berkontribusi pada pemajuan kebudayaan nasional.

“Budaya Aceh akan terus menjadi inspirasi bagi Indonesia dan dunia. Kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa jejak sejarah di Aceh, seperti Kerajaan Samudera Pasai, tetap hidup.

Tidak hanya dalam ingatan kolektif bangsa, juga sebagai fondasi peradaban, penggerak pembangunan, serta simbol kebanggaan budaya Indonesia di mata dunia,” ujar Fadli Zon.

You Might Also Like

DIY Raih Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah dalam FTBIN 2025

Indonesia Dorong Pendirian Museum Haji dan Hadis dalam Forum Yayasan Hadis Madinah

Giat Sosialisasi Rekrutmen TNI, Koramil 09/Kepil Sasar Siswa Kelas XII

Bupati Wonosobo Soroti Efisiensi Anggaran dan Pendidikan untuk Tekan Kemiskinan

Kemenag Wonosobo Gelar Manasik untuk 939 Calon Jemaah Haji

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Simbol Syukur dan Kebersamaan dalam Gerak Tari Gandrung
Next Article Asal Mula Danau Tolire Ternate, Kisah Terlarang Sang Raja Kecil
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?