Daya tarik wisata baru di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, segera hadir berupa Monumen Reog yang digadang-gadang akan menjadi yang tertinggi di Indonesia. Bahkan melampaui Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Monumen yang dirancang setinggi 126 meter ini akan siap menyambut para wisatawan setelah diresmikan pada Februari 2025, sekaligus monumen tertinggi, lebih tinggi 2 meter dari GWK.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengungkapkan alasan di balik ketinggian monumen ini.
“Wisata itu kalau (ibarat) perempuan harus wangi, harus cantik, maka wisata harus memikat. Memikat itu kalau tidak tinggi, indahlah. Kami memilih tinggi dan indah,” ujarnya, dilansir dari Antara.
Keunikan dan Fungsi Edukasi Monumen
Tidak hanya sekadar menjadi landmark yang menonjol, Monumen Reog juga dirancang untuk memberikan pengalaman wisata edukasi yang berkaitan dengan budaya dan tradisi Ponorogo.
“Di situ ada museum dan monumen. Jadi lokasinya sangat mendidik, dan juga meningkatkan pengetahuan serta budaya. Sehingga, wisata yang ramah, wisata yang sangat terdidik, dan efek buruknya sangat kami perhatikan,” kata Sugiri.
Keberadaan monumen ini tidak hanya memperkuat identitas budaya Ponorogo, tetapi juga menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan daya tarik wisata daerah, mendukung sektor pendidikan, dan menjaga nilai-nilai budaya lokal.
Progres Pembangunan yang Hampir Rampung
Pembangunan Monumen Reog saat ini telah mencapai 95 persen. Bangunan utama atau main building diperkirakan selesai pada awal Februari 2025, lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung.
Monumen ini berdiri di atas lahan milik pemerintah daerah di kawasan Gunung Gamping, Desa Sampu, Kabupaten Ponorogo.
Proyek yang memakan anggaran sebesar Rp 76,6 miliar ini dirancang memiliki 26 lantai, menjadikannya salah satu ikon arsitektur modern yang menggambarkan kebesaran budaya Reog.
Target Ekonomi dan Pariwisata Ponorogo
Sugiri berharap keberadaan Monumen Reog dapat mendorong peningkatan jumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui kontribusi sektor pariwisata,” jelasnya.
Dengan perpaduan antara ketinggian yang memikat, fungsi edukasi, dan keindahan arsitektur, Monumen Reog Ponorogo diharapkan menjadi magnet wisata baru di Jawa Timur.
Hal ini sekaligus akan membawa Ponorogo ke panggung nasional dan internasional sebagai salah satu destinasi wisata budaya terbaik di Indonesia.