Tari baris, salah satu tarian khas Bali, yang identik dengan kaum laki-laki. Tarian ini sering kali menjadi tarian pertama yang diajarkan kepada anak laki-laki Bali sebelum mereka dewasa.
Tarian ini menggambarkan ketangguhan dan keberanian para prajurit.
Menurut beberapa sumber, kata “Baris” berasal dari “bebarisan” yang berarti barisan atau formasi. Dalam hal ini merujuk pada barisan prajurit yang melayani raja-raja Bali pada masa lampau.
Selain itu juga mengacu untuk melindungi kerajaan mereka kala mendapat gangguan.
Bagian Ritual Keagamaan
Menurut catatan pada Kidung Sunda, Tari Baris diperkirakan telah ada sejak abad ke-16. Catatan itu disebutkan adanya tujuh jenis tari baris yang dipentaskan dalam upacara kremasi.
Dari keterangan itu, diduga kuat Tari Baris dulunya bagian dari ritual keagamaan.
Jenis Tari Baris yang berkaitan dengan ritual keagamaan disebut Tari Baris Gede. Selain dari Kidung Sunda, catatan tentang tarian ini juga terdapat dalam manuskrip Usana Bali.
Dijelaskan bahwa Dewa Indra membangun Kahyangan di Kedisan, Tihingan, Manukraya, dan Kaduhuran. Setelah pembangunan itu, digelar upacara dengan beberapa pementasan, seperti Tari Rejang dan Tari Baris.
Sejak saat itu ada pementasan Tari Rejang dan Tari Baris di pura-pura. Tari Baris ini terdiri dari 8 hingga 40 penari.
Pertunjukan Tari Baris
Tari Baris Ritual dibawakan secara berkelompok yang terdiri dari 8 hingga 40 penari. Tarian ini memiliki makna sakral dan biasanya dipentaskan dalam upacara keagamaan, seperti upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya.
Sering juga disebut Tari Baris Gede. Tari Baris ini sering diidentifikasi dari senjata, alat upacara yang dibawa, warna, hingga kekhasan tariannya. Seiring perkembangannya, tari baris muncul variasi baru yaitu tari baris tunggal.
Tarian ini dibawakan satu atau dua penari dan lebih menekankan aspek estetik tidak untuk keagamaan. Gerakan dalam Tari Baris mengekspresikan karakteristik prajurit yang gagah berani, dengan ekspresi wajah yang berubah-ubah.
Secara keseluruhan, tari baris ini dianggap khas dari karakter laki-laki yang kuat. Saat ini di Bali, terdapat beragam jenis tari baris yang jumlahnya mencapai 40 jenis. Setiap jenis tari baris umumnya diberi nama sesuai ciri khasnya.
Berbagai varian Tari Baris terus dikembangkan dan dipentaskan dalam berbagai acara, baik ritual maupun non-ritual, untuk menjaga keberlangsungan warisan budaya ini.
Saat ini, Tari Baris tidak hanya menjadi simbol ketangguhan prajurit Bali. Tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Bali hingga saat ini. (Dari berbagai sumber)