Salah satu cerita rakyat Jambi yang terkenal yaitu legenda Bukit Perak. Di Jambi Bukit Perak disebut juga sebagai Bukit Sengalo yang terletak di Maro Sebo, Kabupaten Muaro, Jambi dan masih masuk kompleks Percandian Muaro Jambi.
Cerita ini mengisahkan tentang pemimpin sakti bernama Datuk Sengalo dan hilangnya keris perak.
Legenda ini bermula di zaman dulu kala saat ada pemimpin sakti bernama Datuk Sengalo. Ia dikenal sebagai pemimpin desa yang bijaksana dan sangat mencintai warganya.
Dia rela berkorban demi keselamatan desa. Untuk melindungi desanya dari serangan asing, terutama tentara Belanda, Datuk Sengalo menggunakan keris sakti bernama keris perak. Dengan keris ini, desa menjadi tak kasat mata bagi orang luar.
Asal Mula Keris Perak
Keris perak ini diperoleh Datuk Sengalo saat bertapa, setelah bertemu dengan seorang kakek. Datuk Sengalo diberi petunjuk sang kakek untuk melindungi desa menggunakan keris perak sakti.
Namun, keris ini ditanam di suatu tempat di desa agar kekuatannya luar biasa.
Keberadaan keris perak tersebut juga harus benar-benar terjaga. Karena jika diambil orang, maka desa akan terlihat dan bahaya pun datang.
Setelah selesai bertapa, Datuk Sengalo membuka mata dan dikagetkan dengan kehadiran seekor anak harimau putih dan keris perak.
Setelah itu, dia pun membawa anak harimau itu. Sesampainya di desa sesuai amanat sang kakek dia menanam keris perak di pepohonan dekat pedesaan tempat tinggalnya.
Datuk Sengalo dan Datuk Dano Lamo
Pada masa itu, Belanda ingin menguasai wilayah Datuk Sengalo namun tak pernah berhasil.
Akhirnya Belanda menggunakan strategi licik dengan menculik warga untuk memandu mereka masuk desa. Namun, mereka tetap tidak bisa menemukan desa karena keris perak melindunginya.
Di satu sisi, pemimpin desa lain yaitu Desa Dano Lamo iri dengan kesaktian Datuk Sengalo. Hal ini karena Desa Dano Lamo selalu dijajah oleh Belanda yang memeras dan mengambil hasil panen para penduduk secara paksa.
Singkat cerita, suatu hari putri Datuk Sengalo bertemu putra Datuk Dano secara tak sengaja.
Dari hal itulah, tercetus ide dalam benak Datuk Dano Lamo untuk bisa merebut kesaktian Datuk Sengalo, yakni dengan menikahkan sang putra dengan putri dari Datuk Sengalo.
Terciptanya Bukit Perak
Seusai menjadi suami dan istri, sang putra Datuk Dano Lamo mencoba menanyakan rahasia dari kesaktian Datuk Sengalo. Awalnya, sang putri enggan memberi tahu letak keris sakti. Namun karena mereka sudah menjadi suami istri, akhirnya dia memberitahukan.
Sang putri pun menceritakan bahwa kesaktian dari Datuk Sengalo didapat dari sebuah keris perak yang ditanam di dalam desa. Sang pemuda lantas menanyakan di mana keberadaan keris perak itu.
Dia kemudian memberi tahu bahwa keris perak itu ditanam di bawah pohon rambe.
Setelah mendapat informasi itu, sang pemuda langsung mengerahkan pasukannya mencari keberadaan pohon rambe. Setelah ditemukan, pohon itu ditebang dan keris peraknya dicabut pasukan Dano Lamo dan kekuatan magis desa pun sirna.
Keesokan harinya, Datuk Dano Lamo dan pasukannya mendatangi Desa Datuk Sengalo dan hanya melihat sebuah bukit di sana. Datuk Dano Lamo kemudian memerintahkan pasukannya menyerang. Namun, sebuah meriam tersembunyi meledak.
Keris perak yang dipegang oleh Datuk Dano Lamo pun terlepas dan masuk ke dalam bukit tempat Datuk Sengalo bersembunyi. Seketika itu juga, Datuk Sengalo dan warganya menghilang dan hanya tersisa sebuah bukit yang kemudian disebut sebagai Bukit Perak. (Dari berbagai sumber)