By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jejak Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Tak Lagi Beroperasi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Jejak Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Tak Lagi Beroperasi
Warisan Budaya

Jejak Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Tak Lagi Beroperasi

Achmad Aristyan
Last updated: 24/01/2025 06:42
Achmad Aristyan
Share
Jejak jembatan kereta api jalur Saketi-Bayah di Banten. Foto: Googlestreetview
SHARE

Transportasi kereta api di Indonesia memiliki sejarah panjang yang menjadi bagian penting dari pembangunan infrastruktur di negara ini.

Sejumlah stasiun kereta api yang dulunya memegang peran vital sebagai penghubung antar daerah kini telah ditutup, menyisakan kenangan berharga dan cerita sejarah yang menarik untuk dikenang.

Mengapa Stasiun Kereta Api Ditutup?

Berakhirnya operasi beberapa stasiun kereta api di Indonesia terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan kebutuhan transportasi, pembangunan jalur baru, hingga modernisasi infrastruktur.

Beberapa stasiun bahkan memiliki hubungan erat dengan peristiwa sejarah besar, seperti masa pendudukan Jepang dan era kerja paksa Romusha.

Meski tak lagi beroperasi, stasiun-stasiun ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah bangsa. Dilansir dari keretaanakbangsa.com, kereta api pertama hadir di Indonesia pada masa kolonial 

Belanda dengan jalur awal Batavia (kini Jakarta) dengan Anyer Kidul di Banten. Namun, perkembangan jalan raya dan moda transportasi lain menyebabkan beberapa jalur dan stasiun ditutup, meninggalkan jejak bersejarah.

Stasiun-Stasiun Kereta Api yang Kini Tinggal Kenangan

Berikut beberapa stasiun kereta api di Indonesia yang kini sudah tidak beroperasi:  

  1. Stasiun Adan-Adan (Jawa Timur): Berada di bawah Daop VII Madiun, stasiun ini dulunya menjadi titik transit yang penting.  
  2. Stasiun Anyer Kidul (Banten): Sebagai bagian dari jalur pengangkutan hasil bumi, stasiun ini resmi ditutup pada tahun 1981.  
  3. Stasiun Saketi-Bayah (Banten): Dibangun pada masa pendudukan Jepang untuk mengangkut batu bara, jalur ini ditutup pada 1951.  
  4. Stasiun Banda Aceh (Aceh): Pernah menjadi pusat transportasi utama di Aceh, kini hanya menyisakan kenangan masa lalu.  
  5. Stasiun Banjarnegara (Jawa Tengah): Dahulu menjadi penghubung daerah pertanian dengan kota besar, kini hanya menjadi situs sejarah.  

Jalur Maut: Saketi-Bayah

Salah satu jalur kereta api yang penuh sejarah adalah jalur Saketi-Bayah, dibangun Jepang pada tahun 1943 untuk mengangkut batu bara dari tambang di Bayah.

Jalur ini dikenal sebagai “Jalur Maut” karena pembangunannya melibatkan kerja paksa Romusha. 

Jalur ini berhenti beroperasi pada tahun 1951 dan meninggalkan sisa-sisa sejarah berupa pondasi rel dan bekas stasiun. Saat ini, beberapa jalur kereta api nonaktif sedang dalam tahap pertimbangan untuk diaktifkan kembali. 

Contohnya, jalur Cigading-Anyer Kidul dan Rangkasbitung-Labuan di Banten.

Reaktivasi ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta menjadi langkah untuk melestarikan sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Baca juga: Melihat Perjalanan Sejarah Perkeretaapian di Lawang Sewu

Penutupan Stasiun, Saksi Bisu Sejarah Transportasi

Penutupan stasiun kereta api membawa dampak signifikan bagi masyarakat, seperti hilangnya akses transportasi mudah. Namun, ini juga membuka peluang pengembangan moda transportasi baru. 

Harapannya, langkah reaktivasi jalur nonaktif dapat menghidupkan kembali nilai sejarah dan mendukung pembangunan wilayah pedesaan. Walau tak lagi beroperasi, stasiun-stasiun ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Indonesia. 

Dengan pelestarian dan reaktivasi yang tepat, jejak sejarah transportasi kereta api dapat terus dikenang generasi mendatang.

You Might Also Like

Nasi Lengko, Kuliner Tradisional Bergizi Khas Cirebon

Tari Lalatip, Seni Ketangkasan Kaki dari Kalimantan Utara

Mengalap Berkah dari Kuliner Tradisi Bukak Luwur

Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi Selatan

Sajian Kue Bingka, Si Manis Lembut Khas Kalimantan Selatan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Menbud Terima 47 Arca Bersejarah dari Keluarga Go Tik Swan
Next Article Elang Jawa, Simbol Garuda yang Lestari di Kawasan Bromo
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?