By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kain Kebat, Mahakarya Tradisional Suku Dayak Iban Kalimantan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kain Kebat, Mahakarya Tradisional Suku Dayak Iban Kalimantan
Warisan Budaya

Kain Kebat, Mahakarya Tradisional Suku Dayak Iban Kalimantan

Achmad Aristyan
Last updated: 26/01/2025 11:03
Achmad Aristyan
Share
Proses menenun Kain Kebat. Foto: indonesiafashionweek.id
SHARE

Suku Dayak Iban, salah satu kelompok etnis yang mendiami Pulau Kalimantan, dikenal dengan warisan budayanya yang kaya. Rumah panjang, seni ukir, senjata tradisional, dan pakaian adat adalah beberapa contoh keunikan tradisi mereka. 

Salah satu karya budaya yang paling bernilai adalah kain tenun tradisional, seperti kain kebat, yang menjadi simbol identitas budaya dan spiritual suku Dayak.

Keindahan dan Makna Kain Kebat

Melansir dari kompasiana.com, kain kebat adalah hasil kerajinan tangan yang luar biasa, ditenun dengan teknik tradisional yang rumit.

Proses pembuatannya melibatkan pewarnaan benang menggunakan bahan alami dan teknik tenun tangan yang membutuhkan kesabaran serta ketelitian tinggi. 

Setiap motif pada kain kebat mengandung simbolisme mendalam, mencerminkan hubungan manusia dengan alam semesta serta dunia spiritual.

Motif-motifnya sering kali menggambarkan elemen alam seperti tumbuhan, hewan, bentuk geometris, atau lambang-lambang spiritual. 

Kain ini memiliki arti simbolis sebagai perlambang kehormatan, kesejahteraan, dan keberuntungan bagi pemakainya. Karena itu, kain kebat selalu hadir dalam berbagai ritual adat, seperti pernikahan dan upacara keagamaan.

Kain Kebat dan Peran Ekonomi

Dilansir dari indonesiafashionweek.id, selain sebagai simbol budaya, kain kebat juga memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kalimantan. Permintaan kain ini bahkan datang dari mancanegara. 

Dengan pengakuan internasional sebagai seni tekstil bernilai tinggi, kain kebat menjadi sarana pelestarian budaya sekaligus sumber penghidupan bagi para perajin lokal.

Baca juga: Makna di Balik Ragam Warna Manik-Manik Suku Dayak

Tenun Tradisional Dayak Lainnya

Selain kain kebat, Suku Dayak Iban juga memiliki jenis kain tradisional lainnya yang tak kalah indah, seperti tenun sidan dan kain sungket.

  1. Tenun Sidan: Kain ini ditenun dengan pola geometris yang khas, sering kali menggunakan benang sutra atau katun. Motifnya melambangkan simbol kehidupan dan keberanian, menjadikannya identitas budaya suku Dayak. Tenun sidan sering digunakan dalam upacara adat atau perayaan penting, melambangkan status sosial dan kehormatan.
  1. Kain Sungket: Kain ini dibuat dengan teknik tenun ikat yang rumit, menampilkan warna cerah dan motif yang menggambarkan cerita, mitos, serta kepercayaan masyarakat Dayak.

Kain sungket tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga simbolisme budaya yang kuat, menjadikannya salah satu warisan tradisional yang sangat dihargai.

You Might Also Like

Tigarihit, Harmoni Warna di Tepi Danau Toba

Mencicipi Sajian Mi Koclok Berkuah Kental Khas Cirebon

Filosofi di Balik Struktur Rumah Bale dalam Masyarakat Sumba

Seni Gambang Rancag Betawi Ingin Bangkit Kembali

Filososfi Di Balik Sendratari Giri Gora Dahuru Daha

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Makna di Balik Ragam Warna Manik-Manik Suku Dayak
Next Article Mencicipi Minuman Penghangat Bir Pletok Khas Betawi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?