By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Aroma Rezeki di Balik Asap Dupa saat Imlek di Lumajang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Aroma Rezeki di Balik Asap Dupa saat Imlek di Lumajang
Berita

Aroma Rezeki di Balik Asap Dupa saat Imlek di Lumajang

Anisa Kurniawati
Last updated: 29/01/2025 04:47
Anisa Kurniawati
Share
Dalam banyak budaya, terutama di Bali dan Tionghoa, dupa adalah bagian dari doa, penghormatan kepada leluhur, dan sarana meditasi. Foto: dok.fixabay.com
SHARE

Mentari pagi mulai meninggi di Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Di halaman belakang rumahnya, Bunaji (50th) tampak sibuk mengawasi tumpukan dupa yang tengah dijemur.

Bersama beberapa pekerja, ia terus memastikan produksi dupa berjalan lancar. Waktu-waktu seperti ini, saat perayaan Tahun Baru Imlek, merupakan masa panen bagi usahanya.

“Menjelang Imlek, pesanan dupa meningkat sampai 50 persen. Kalau biasanya produksi 80 kilogram sehari, sekarang bisa sampai 120 kilogram,” tutur Bunaji sambil merapikan batang-batang dupa yang sudah kering di jemuran.

Baca juga: Kue Keranjang Ny. Lauw, Ikon Tradisi Imlek Sejak Tahun 60an

Dupa, Tradisi yang Tak Lekang oleh Waktu

Dupa bukan sekadar batang kayu atau arang yang dibakar dan mengeluarkan wangi khas. Dalam banyak budaya, terutama di Bali dan Tionghoa, dupa adalah bagian dari doa, penghormatan kepada leluhur, dan sarana meditasi.

Tak heran, bisnis dupa seperti yang dijalankan Bunaji tetap memiliki pasar yang kuat.

Bunaji memproduksi dua jenis dupa, yakni dupa berbahan kayu dan dupa berbahan arang. Proses pembuatannya kini lebih modern dengan bantuan mesin, tetapi tetap memerlukan ketelatenan.

Kayu atau arang yang telah dihaluskan dicampur dengan bahan perekat alami, lalu dicetak menjadi batang dupa sebelum dijemur di bawah terik matahari.

“Ada yang tanya kenapa nggak pakai oven? Tapi menurut saya, dijemur alami lebih bagus hasilnya. Aromanya juga lebih keluar,” ujarnya sembari menunjukkan batang dupa yang baru saja kering.

Dupa yang telah siap dipasarkan. Foto: GoogleMaps/Bahrul Ulum

Dupa Lumajang Menembus Pasar Bali

Dilansir dari Indonesiakini.go.id, dupa hasil produksi Bunaji tidak hanya beredar di Lumajang, Jawa Timur. Mayoritas pembeli berasal dari Bali, di mana kebutuhan dupa selalu tinggi untuk keperluan upacara adat dan keagamaan.

Dalam sekali pengiriman, ia bisa mengantongi pendapatan bersih Rp2,5 juta. “Yang paling banyak pesan dari Bali. Permintaan di sana selalu ada, jadi saya tetap produksi terus,” katanya.

Satu bungkus dupa seberat satu kilogram ia jual seharga Rp15.000. Dengan meningkatnya pesanan menjelang Imlek, pendapatannya pun ikut melonjak.

Menjaga Warisan, Menghidupi Keluarga

Bagi Bunaji, usaha dupa bukan hanya soal keuntungan. Ia ingin terus menjaga warisan usaha yang sudah turun-temurun di keluarganya. Dengan bisnis ini, ia bisa memberdayakan warga sekitar, memberi lapangan kerja, dan tetap menjaga tradisi yang telah berlangsung lama.

“Saya berharap usaha ini terus berjalan, bisa diwariskan ke anak-anak saya. Selama masih ada orang berdoa dan sembahyang, dupa akan selalu dibutuhkan,” pungkasnya dengan senyum.

Di balik kepulan asap dupa yang menguar ke udara, tercium aroma ketekunan, dedikasi, dan harapan. Seperti dupa yang terus menyala, usaha Bunaji pun terus berkembang, membawa berkah bagi keluarganya dan masyarakat sekitar.

You Might Also Like

100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Diapreasiasi Publik

Pemprov Jambi Optimalkan Cagar Budaya Candi Muaro

Halal bi Halal Pepabri Wonosobo Pererat Kebersamaan Purnawirawan TNI-Polri

Lokovasia 2024 Sukses, Perkuat Musik Tradisi

Pagerejo Diterjang Angin Kencang, Koramil 06/Kertek Bantu Evakuasi

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Festival Bandeng Rawa Belong 2025 Lestarikan Budaya Betawi
Next Article Mengenang Emilia Contessa, Sang Singa Panggung Asia 
1 Comment 1 Comment
  • Prijava says:
    18/04/2025 at 13:05

    Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?