Desa Jimbaran, sebuah desa di pesisir selatan Bali, Provinsi Bali, dikenal karena keindahan pantainya yang berpasir putih serta lautnya yang jernih.
Di balik keindahan dan popularitasnya ini, Desa Jimbaran juga memiliki cerita rakyat legendaris yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi.
Kisah Raja Yang Mengasingkan Anak-Istrinya
Cerita mengisahkan perjuangan dan keberanian dua bersaudara, Dalem Ireng dan Dalem Putih.
Dilansir dari budayabali.com, Pada zaman dahulu, terdapat sebuah kerajaan di timur Bali bernama Kerajaan Klungkung yang dipimpin Raja Ida Dewa Agung Sri Ratu Dalem.
Raja ini dikenal bijaksana dan dicintai rakyatnya. Raja mempunyai dua orang istri dan dua orang anak dari istrinya yang kedua. Anak dari istri keduanya bernama Dalem Putih dan Dalem Ireng.
Semula, Baginda Raja sangat mengasihi istrinya yang kedua dan putra-putranya yang lucu.
Namun, setelah Dalem Ireng mulai belajar berdiri dan melangkah, sikap Dewa Agung berubah. Dewa Agung sangat membenci kedua putra dan istri keduanya.
Sebaliknya, Dewa Agung sangat mengasihi istrinya yang pertama. Padahal permaisurinya itu tidak melahirkan seorang putra pun.
Pengusiran Dalem Putih dan Dalem Ireng
Singkat cerita Raja memerintahkan patih setianya untuk mengusir istri keduanya beserta kedua anaknya dari istana.
Walau berat hati, sang patih akhirnya menjalankan perintah sang raja. Ibu Dalem Ireng dan Dalem Putih bersama kedua putranya diusir ke hutan belantara.
Mereka menghadapi berbagai penderitaan. Mulai dari kelaparan, kehausan, hingga keputusasaan. Dalam kondisi yang semakin sulit, sang ibu terpaksa meninggalkan Dalem Putih di tengah hutan agar ia bisa menjaga adiknya yang lebih kecil.
Dalem Putih, yang ditinggalkan sendirian di hutan, ditemukan pertapa bernama Dukuh Sakti. Sang pertapa mengasuh Dalem Putih dengan penuh kasih sayang, mengajarkan berbagai ilmu seperti bela diri, meditasi, dan pengobatan.
Dalem Putih kemudian menjadi sosok bijaksana berkemampuan luar biasa. Jelang akhir hayatnya, Dukuh Sakti berpesan agar Dalem Putih menuju barat daya dan tinggal di sekitar Pura Uluwatu.
Dalem Putih menuruti pesan gurunya. Ia membuka lahan baru di daerah Uluwatu dan mulai dikenal oleh penduduk setempat sebagai seorang dukun yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Berkat kebijaksanaannya, Dalem Putih menjadi sosok yang dihormati. Ia pun menikah dengan seorang gadis cantik dari daerah tersebut.
Pertemuan Kembali dengan Dalem Ireng
Suatu hari, seorang pemuda asing singgah di pondok Dalem Putih. Setelah perkelahian sengit akibat kesalahpahaman, mereka akhirnya saling mengenali. Pemuda itu ternyata Dalem Ireng, adiknya yang terpisah sejak kecil.
Meski penuh haru, pertemuan tak berlangsung lama. Dalem Ireng, yang terbiasa berkelana, memilih melanjutkan perjalanannya, sementara Dalem Putih tetap tinggal di daerah Uluwatu.
Asal Nama Desa Jimbaran
Dalem Putih, bersama penduduk setempat, membuka lahan baru di utara Pura Uluwatu. Lahan yang luas itu diberi nama “Jimbaran,” yang berasal dari kata “jimbar” yang berarti “luas terhampar.”
Kini, Desa Jimbaran selain dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan kisah bersejarah tentang keberanian, perjuangan, dan pengorbanan dua saudara yang menjadi bagian dari cikal bakal desa tersebut.