Di Desa Cepit, Kecamatan Bokoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terdapat sebuah candi unik bernama Candi Banyunibo. Nama “Banyunibo” berasal dari istilah dalam bahasa Jawa yang berarti air yang tertumpah atau menetes.
Meski tak ada penjelasan pasti tentang makna nama Banyunibo, keunikan candi ini terletak pada lokasinya yang tersembunyi di antara hutan dan persawahan hijau.
Masyarakat setempat kerap menjuluki candi ini sebagai “Si Sebatang Kara Banyunibo” karena letaknya yang terpisah dari gugusan candi lain.
Ukuran Kecil, Ornamen Kaya
Melansir dari indonesiakaya.com, Candi Banyunibo tampak kokoh dan utuh, meskipun ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan Candi Borobudur atau Prambanan.
Namun, candi ini memiliki keistimewaan berupa ornamen yang kaya akan detail di setiap sisinya.
Relief kala-makara serta berbagai ukiran lainnya menghiasi bangunan utama, menampilkan estetika yang memikat bagi para pengunjung. Bagian pintu masuk candi berada di sisi barat, dengan tangga yang dijaga dua patung singa di kanan dan kirinya.
Susunan candi ini terdiri dari satu candi induk yang dikelilingi candi perwara berbentuk stupa-stupa kecil, memberikan kesan sakral yang mendalam.
Pesona dari Dalam Candi
Memasuki ruang dalam candi, ada sebuah ruangan sederhana yang tidak terlalu luas. Dari sini, pemandangan hamparan persawahan di luar dapat dinikmati melalui jendela di sisi selatan.
Udara sejuk dan suasana tenang membuat momen berada di dalam candi terasa begitu menenangkan. Di dalam candi, terdapat relief yang dipercaya menggambarkan Dewa Kurawa, yang dikenal sebagai simbol kekayaan dalam ajaran Buddha.
Namun, sebagian relief rusak karena usia dan pengaruh alam, meski keindahannya tetap memukau.
Wisata Alam dan Sejarah
Letaknya yang dikelilingi persawahan menjadikan Candi Banyunibo sebagai destinasi wisata untuk melihat keindahan alam sekaligus memperkaya wawasan sejarah. Udara di sekitar candi yang masih segar dan alami menjadikan suasana di Candi Banyunibo cukup menyejukan.
Selain itu, candi ini menjadi saksi bisu kekayaan spiritual dan budaya masyarakat Indonesia pada masa lampau, khususnya dalam tradisi keagamaan Buddha. (Dari berbagai sumber)