Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membuka Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4). Dalam pidatonya, Presiden menekankan urgensi memperkuat kemandirian ekonomi nasional di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Presiden Prabowo menyoroti dampak kebijakan negara-negara besar yang kerap menimbulkan gejolak ekonomi global. Hal ini berdampak pada negara berkembang seperti Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk kembali pada cita-cita para pendiri bangsa, yakni membangun ekonomi yang mandiri dan berdiri di atas kekuatan sendiri.
“Padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari sejak dahulu dan termasuk saya bertahun-tahun saya sudah ingatkan, mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Presiden dilansir dari infopublik.id.
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa arah pembangunan nasional yang saat ini dijalankan pemerintah berfokus pada swasembada pangan, energi, air, serta penguatan sektor industrialisasi dengan prinsip keberpihakan kepada rakyat.
Baca juga: Kodim 0707/Wonosobo Siap Dukung Distan Sukseskan Swasembada Pangan
Ia menegaskan bahwa strategi pembangunan tersebut bukan sekadar slogan, melainkan bersumber dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi fondasi pemerintahan yang dipimpinnya.
“Dasar-dasar pemerintah yang saya pimpin dasarnya adalah Pancasila dan UUD 1945. Bukan sebagai mantra, bukan sebagai slogan, bukan sebagai moto, sebagai dasar pemikiran,” ucap Presiden.
Presiden juga menyinggung pentingnya menerapkan sistem ekonomi Pancasila yang berasaskan kekeluargaan dan keadilan sosial. Ia menolak model ekonomi yang membiarkan rakyat kecil terpinggirkan.
“Perekonomian kita azasnya adalah kekeluargaan. Tidak boleh ada orang yang lapar di republik yang merdeka 80 tahun. Tidak boleh ada keluarga yang tinggal di bawah jembatan. Ini menusuk rasa keadilan,” imbuhnya.
Menutup sambutannya, Presiden mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap optimistis dan percaya pada kekuatan bangsa sendiri. Ia menyatakan komitmennya untuk mengelola kekayaan negara demi sebesar-besarnya kepentingan rakyat.
Sarasehan Ekonomi ini menjadi forum strategis yang mempertemukan pemerintah, kalangan bisnis, dan para ekonom guna membahas kondisi ekonomi nasional serta merumuskan arah kebijakan ke depan. Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga turut hadir dan memaparkan situasi perekonomian Indonesia dalam kegiatan tersebut.