Peribahasa “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” sangat relevan untuk diterapkan oleh setiap wisatawan saat menjelajahi tempat baru. Baru-baru ini, muncul berita viral tentang seorang wisatawan asing yang berpose tidak pantas di pohon kayu putih yang dianggap sakral oleh masyarakat Bali. Tindakan tersebut menimbulkan banyak kecaman, karena sangat bertentangan dengan norma dan adat istiadat di Indonesia, khususnya Bali.
Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai wisatawan untuk memahami etika saat berkunjung ke suatu tempat. Menghormati norma dan tradisi yang berlaku di daerah yang kita kunjungi adalah kewajiban setiap pelancong.
Di Indonesia, terdapat beberapa destinasi wisata yang sangat sakral. Maka dari itu, para wisatawan diharapkan mematuhi aturan yang ada agar tidak melanggar norma yang telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa adat dan aturan yang perlu diperhatikan di beberapa destinasi wisata terkenal di Indonesia:
- Bali
Bali dikenal sebagai wilayah yang sangat sakral karena masih kuatnya pengaruh adat dan budaya. Selain menjaga sikap dan perilaku yang sopan, wisatawan juga tidak diperbolehkan menginjak atau membuang sesajen yang digunakan masyarakat Bali untuk berdoa.
Destinasi wisata terkenal yang sangat sakral di Bali meliputi Desa Trunyan, Pura Agung Besakih, Pura Uluwatu, dan Wisata Kayuputih Banjar Bali. Oleh karena itu, penting bagi pengunjung untuk membaca informasi dan peraturan yang sering dipasang di pintu masuk atau loket destinasi wisata.
- Desa Adat Baduy
Masyarakat Baduy sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang telah ada. Wisatawan yang berkunjung diwajibkan untuk menghormati dan mengikuti aturan yang berlaku. Di Baduy Dalam, misalnya, pengambilan foto dan video dilarang, begitu juga penggunaan perangkat elektronik.
Selain itu, wisatawan tidak diizinkan menggunakan sampo, sabun, atau pasta gigi, demi menjaga kelestarian air di sekitar desa. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat berujung pada denda atau hukuman.
- Danau Ranu Kumbolo
Sebagai ikon wisata di Jawa Timur, Danau Ranu Kumbolo dianggap sangat sakral oleh masyarakat setempat, yang percaya akan adanya air suci di danau ini. Ritual keagamaan sering dilaksanakan di sini, sehingga wisatawan diharapkan menjaga jarak sekitar 10 meter dari bibir danau saat beraktivitas, termasuk mendirikan tenda. Pendaki yang berkemah juga tidak diperkenankan untuk mandi atau mencuci di danau ini.
- Gua Hawang
Terletak di Maluku Tenggara, Gua Hawang merupakan tempat yang sakral. Konon, terdapat batu yang menyerupai manusia dan dua anjing di dalam gua ini, yang menurut mitos, telah dikutuk menjadi batu karena mengeluarkan kata-kata kotor. Wisatawan diimbau untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor dan menjaga perilaku selama berkunjung ke Gua Hawang. Gua ini juga unik karena terendam air laut, menciptakan kolam alami yang jernih di tengahnya.
- Candi-candi
Banyak candi di Indonesia, seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Prambanan, dan Candi Pawon, masih berfungsi sebagai tempat peribadatan. Wisatawan diharapkan untuk menjaga etika, seperti tidak melakukan vandalisme, menghormati tradisi setempat, berhati-hati dalam ucapan dan tindakan, serta memperhatikan kesopanan dalam berpakaian.
- Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta adalah tempat yang sangat sakral bagi masyarakat setempat, sebagai kediaman Sri Sultan Hamengkubuwono. Oleh karena itu, wisatawan diwajibkan mengenakan pakaian sopan saat berkunjung. Batik bermotif Parang Garuda juga tidak diperbolehkan, karena merupakan motif kebesaran yang hanya boleh dikenakan oleh Sultan.
Selain destinasi-destinasi di atas, masih banyak tempat lain di Indonesia yang dikenal sakral. Sebelum melakukan perjalanan, Wisatawan disarankan untuk mencari informasi mengenai adat dan pantangan yang berlaku di destinasi yang akan dikunjungi. (Achmad Aristyan – Sumber: Kemenparekraf.go.id)