Masjid Mungsolkanas, merupakan masjid tertua yang ada di Kota Bandung, yang berdiri tahun 1869 atau sudah berusia 155 tahun. Uniknya tidak seperti kebanyakan masjid lain yang namanya menggunakan bahasa Arab, Mungsolkanas merupakan singkatan dari kalimat bahasa Sunda ‘Mangga Urang Ngaos Sholawat Ka Kanjeng Nabi SAW’.
Terletak di Gang Mama Winata, Jalan Cihampelas RT 02 RW 05, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas didirikan oleh seorang ulama bernama Kiai Haji Abdulrohim atau kerap dipanggil Mama Aden. Masjid tersebut dibangun di atas wakaf yang diberikan oleh Hj Siti Lantenas.
Dilansir dari berbagai sumber, Mungsolkanas merupakan singkatan dari kalimat bahasa Sunda “Mangga Urang Ngaos Sholawat Ka Kanjeng Nabi SAW” yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “mari itu baca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW”.
Nama tersebut diambil dari filosofi doa yang terdapat dalam kitab Tankibulkaul. Artinya, setiap orang yang membaca dan mengamalkan sholawat kepada Nabi SAW, doanya pasti akan diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Awalnya, masjid yang terletak di daerah pemukiman padat penduduk di kawasan Cihampelas ini hanyalah bangunan panggung yang terbuat dari bilik. Dulunya, bangunan tersebut digunakan untuk tempat tinggal santri dan untuk belajar mengaji.
Saat pertama kali dibangun, bangunan masjid tidak seperti sekarang. Bentuknya masih panggung dari bilik dengan satu lantai. Dahulu ada kolam di bawah yang sekarang sudah diubah menjadi kantor untuk keperluan masjid.
Pada tahun 1933, masjid ini pertama kali dipugar oleh pemerintah kolonial. Pembangunan tersebut dilakukan secara gotong royong bersama warga setempat. Kemudian, seiring berkembangnya masjid, pada tahun 2009 direnovasi total menjadi bangunan dua lantai.
Saat ini masjid tersebut telah mengalami perubahan yang signifikan menjadi bangunan dua lantai yang utamanya terbuat dari tembok, tidak ada sisa-sisa bangunan lamanya sehingga masjid ini terlihat sangat kokoh dan modern.
Meski bentuk bangunan telah berubah, Masjid Mungsolkanas memiliki beberapa peninggalan yang masih ada hingga saat ini, salah satunya Al-Quran yang ditulis tangan langsung oleh Mama Aden. Warisan tersebut masih tersimpan dalam sebuah etalase kaca di lantai dua masjid dan diperkirakan telah berusia 140 tahun lebih.
Peninggalan lainnya adalah sebuah batu hitam besar yang diukir dengan nama dan tahun pembangunan masjid, yang diletakkan di depan pintu masuk. Tulisannya, “Masjid Mungsolkanas/ Berdiri Tahun 1869/ Mangga Urang Ngaos Sholawat ka Kanjeng Nabi SAW.” (Anisa Kurniawati-Sumber: bandung.go.id)