By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mungsolkanas, Masjid Berusia 1,5 Abad di Kota Bandung
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Mungsolkanas, Masjid Berusia 1,5 Abad di Kota Bandung
Warisan Budaya

Mungsolkanas, Masjid Berusia 1,5 Abad di Kota Bandung

Ridwan
Last updated: 12/10/2024 12:30
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: bandung.go.id
SHARE

Masjid Mungsolkanas, merupakan masjid tertua yang ada di Kota Bandung, yang berdiri tahun 1869 atau sudah berusia 155 tahun. Uniknya tidak seperti kebanyakan masjid lain yang namanya menggunakan bahasa Arab, Mungsolkanas merupakan singkatan dari kalimat bahasa Sunda ‘Mangga Urang Ngaos Sholawat Ka Kanjeng Nabi SAW’.

Terletak di Gang Mama Winata, Jalan Cihampelas RT 02 RW 05, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas didirikan oleh seorang ulama bernama Kiai Haji Abdulrohim atau kerap dipanggil Mama Aden. Masjid tersebut dibangun di atas wakaf yang diberikan oleh Hj Siti Lantenas. 

Dilansir dari berbagai sumber, Mungsolkanas merupakan singkatan dari kalimat bahasa Sunda “Mangga Urang Ngaos Sholawat Ka Kanjeng Nabi SAW” yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “mari itu baca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW”.

Nama tersebut diambil dari filosofi doa yang terdapat dalam kitab Tankibulkaul. Artinya, setiap orang yang membaca dan mengamalkan sholawat kepada Nabi SAW, doanya pasti akan diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT.

Awalnya, masjid yang terletak di daerah pemukiman padat penduduk di kawasan Cihampelas ini hanyalah bangunan panggung yang terbuat dari bilik. Dulunya, bangunan tersebut digunakan untuk tempat tinggal santri dan untuk belajar mengaji. 

Saat pertama kali dibangun, bangunan masjid tidak seperti sekarang. Bentuknya masih panggung dari bilik dengan satu lantai. Dahulu ada kolam di bawah yang sekarang sudah diubah menjadi kantor untuk keperluan masjid.

Pada tahun 1933, masjid ini pertama kali dipugar oleh pemerintah kolonial. Pembangunan tersebut dilakukan secara gotong royong bersama warga setempat. Kemudian, seiring berkembangnya masjid, pada tahun 2009 direnovasi total menjadi bangunan dua lantai. 

Saat ini masjid tersebut telah mengalami perubahan yang signifikan menjadi bangunan dua lantai yang utamanya terbuat dari tembok, tidak ada sisa-sisa bangunan lamanya sehingga masjid ini terlihat sangat kokoh dan modern.

Meski bentuk bangunan telah berubah, Masjid Mungsolkanas memiliki beberapa peninggalan yang masih ada hingga saat ini, salah satunya Al-Quran yang ditulis tangan langsung oleh Mama Aden. Warisan tersebut masih tersimpan dalam sebuah etalase kaca di lantai dua masjid dan diperkirakan telah berusia 140 tahun lebih. 

Peninggalan lainnya adalah sebuah batu hitam besar yang diukir dengan nama dan tahun pembangunan masjid, yang diletakkan di depan pintu masuk. Tulisannya, “Masjid Mungsolkanas/ Berdiri Tahun 1869/ Mangga Urang Ngaos Sholawat ka Kanjeng Nabi SAW.” (Anisa Kurniawati-Sumber: bandung.go.id)

You Might Also Like

Tabuhan Ketipung dalam Musik Tradisional Indonesia

Kerapan Sapi Brujul Probolinggo Rayakan Keberhasilan Panen

Rebana Biang, Seni Warisan Budaya Betawi yang Memukau

Sulaman Tradisional Naras, Seni Pariaman yang Mendunia

Eksistensi Anyaman Bambu Sukabumi di Tengah Dominasi Plastik

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Gedung Nusantara Senayan, Saksi Demokrasi Indonesia
Next Article Pasar Baru, Destinasi Wisata Sejarah Jakarta
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?