Cerita rakyat Jawa Tengah tentang asal mula nama Karimunjawa adalah sebuah kisah yang patut diketahui oleh masyarakat sebagai pengetahuan yang menarik. Karimunjawa merupakan sekumpulan pulau yang terletak di Laut Jawa dan merupakan bagian dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Saat ini, daerah ini telah berkembang menjadi destinasi wisata taman laut yang menawan.
Kepulauan ini sangat digemari oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Namun, di balik pesona pulau-pulau tersebut, terdapat sebuah cerita rakyat yang menjelaskan mengapa pulau ini disebut Karimunjawa. Berikut ini adalah kisah lengkap tentang asal mula nama Karimunjawa.
Di masa ketika agama Islam mulai berkembang di wilayah Jepara, Sunan Kudus meminta bantuan kepada Sunan Muria untuk mendidik anaknya yang sulit diatur, Amir Hasan. Sunan Kudus sangat berharap agar anaknya menjadi sosok yang saleh dan bermanfaat bagi umat.
Sunan Muria menerima permintaan itu dengan senang hati dan mengajar Amir Hasan dengan penuh kesabaran. Seiring berjalannya waktu, Amir Hasan memperoleh berbagai pengetahuan tentang agama Islam, ilmu sosial, dan seni bela diri. Setelah merasa puas dengan perkembangan anak tersebut, Sunan Muria berkunjung kembali ke padepokan Sunan Kudus untuk mengembalikan Amir Hasan yang kini telah berilmu tinggi.
Sunan Kudus dan istrinya, Dewi Rukhil, merasa bahagia menyambut kepulangan anak mereka. Sehari-hari, Sunan Kudus terus menjalankan rutinitasnya sebagai pengajar bagi para santri di padepokannya. Metode dakwah yang digunakannya sangat melebur dengan tradisi masyarakat yang masih dipengaruhi oleh animisme dan dinamisme. Ia mengenalkan Islam dengan cara yang lembut, tidak frontal, agar masyarakat yang masih terikat dengan kepercayaan Hindu dan Buddha dapat menerima ajaran baru ini.
Baca Juga: Legenda Dusun Leboyo, Kisah Buaya dan Pohon Loh
Sunan Kudus menyampaikan dakwahnya melalui kesenian seperti wayang, gendhing, dan gamelan, mengingat masyarakat saat itu sangat menyukai kesenian. Dengan pendekatan ini, ia berharap Islam dapat diterima dengan baik, karena pada dasarnya, ajaran Islam mengedepankan kedamaian.
Namun, metode dakwah Sunan Kudus tidak sejalan dengan pandangan Amir Hasan. Ia merasa bahwa cara tersebut justru membuat tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam semakin kuat di kalangan masyarakat.
Ketika Sunan Kudus hendak melanjutkan dakwahnya, ia mempercayakan padepokan kepada Amir Hasan yang kini sudah berilmu. Amir Hasan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan ilmu agama yang sesuai dengan syariat Islam tanpa mengacu pada tradisi yang dianut ayahnya. Ia berupaya mengajarkan ajaran Islam yang sesuai dengan prinsip-prinsipnya.
Namun, saat Sunan Kudus kembali ke padepokan, ia mendapati keadaan yang telah berubah. Amir Hasan telah mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan ajarannya. Melihat ini, Sunan Kudus marah dan mengusir Amir Hasan, yang dianggap melawan ajaran yang selama ini ia sampaikan.
Baca Juga: Kisah Nyi Widuri, Asal Usul Pantai yang Menyimpan Kenangan
Amir Hasan, bersama dua santri dari Sunan Kudus, memutuskan untuk pergi jauh dari pegunungan Muria untuk menyebarkan agama Islam ke daerah yang belum mengenal Islam. Sunan Kudus memberikan bekal kepada Amir Hasan berupa makanan kesukaannya, yaitu pepes ikan lele, satu ikat padi, mustaka masjid dari tanah liat, dan tongkat kesayangannya.
Diiringi dengan tangisan sang ibu, Dewi Rukhil, Amir Hasan dan kedua santri itu berangkat dengan rakit kecil menyusuri Sungai Gelis hingga tiba di Laut Jawa. Sang ibu mengikuti arah perginya rakit hingga sampai ke bukit. Perasaannya sebagai ibu begitu tersentuh melihat anaknya pergi jauh.
Dari atas bukit, Dewi Rukhil dapat melihat rakit anaknya menuju pulau yang tampak samar dari Pulau Jawa. Ia segera kembali ke padepokan dan melaporkan kepada Sunan Kudus. Dengan nafas yang berat, Sunan Kudus menunduk dan berdoa, diikuti oleh seluruh santri dan istrinya, agar Amir Hasan selamat sampai ke tempat yang ditentukan Allah.
Mendengar bahwa Amir Hasan menuju pulau yang samar dari Pulau Jawa, Sunan Kudus memberi nama pulau tersebut Karimunjawa, yang berarti “pulau yang mulia di Laut Jawa.”
Demikianlah cerita rakyat tentang asal mula nama Karimunjawa yang dapat memperkaya pengetahuan Anda. Saat berkunjung ke pulau ini, tidak lengkap rasanya jika Anda tidak mengetahui kisah yang melatarbelakanginya. (Achmad Aristyan – Sumber: YouTube Geo Genius)