By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menguak Kisah Di Balik Pembuatan Candi Tegowangi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Menguak Kisah Di Balik Pembuatan Candi Tegowangi
Warisan Budaya

Menguak Kisah Di Balik Pembuatan Candi Tegowangi

Achmad Aristyan
Last updated: 24/11/2024 15:00
Achmad Aristyan
Share
Candi Tegowangi yang merupakan warisan Kerajaan Majapahit di Kota Kediri, Jawa Timur. Foto: Wikipedia/Rakehino
SHARE

Candi Tegowangi merupakan warisan sejarah dari Kerajaan Majapahit yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1400 M. Candi ini terletak di Desa Tegowangi, Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Sejarah Candi Tegowangi, yang juga dikenal sebagai Candi Sentul, pertama kali dicatat oleh N. W. Hoepormans. Tulisan mengenai candi ini kemudian diikuti oleh R.D.M. Verbeek, J. Knebel pada tahun 1902, dan P.J. Perquin pada tahun 1915.

Secara keseluruhan, Candi Tegowangi terbuat dari batu andesit dan memiliki denah berbentuk bujur sangkar dengan dimensi 11,2 x 11,2 meter dan tinggi sekitar 4,35 meter. Pondasi candi ini terdiri dari bata, sementara bagian kaki dan sebagian struktur candi yang tersisa dibangun menggunakan batu andesit. Kaki candi memiliki ornamen berlipit yang menghiasinya.

Struktur utama candi menjulang hingga 4,35 meter, dengan pilar-pilar polos yang menghubungkan badan candi dengan kakinya pada setiap sisi. Di sekitar badan candi terdapat relief yang menggambarkan kisah Sudamala, yang terdiri dari total 14 panel: tiga panel di sisi utara, delapan panel di sisi barat, dan tiga panel di sisi selatan.

Baca juga: Kembalinya Candi Lumbung Magelang ke Desa Sengi

Kisah Sudamala menceritakan transformasi Dewi Durga yang dianggap buruk dan menakutkan menjadi Dewi Uma yang lebih anggun, melalui proses pengruatan oleh Sadewa, bungsu Pandawa.

Di halaman Candi Tegowangi, terdapat beberapa arca, antara lain Parwati Ardhenari, garuda berbadan manusia, serta sisa-sisa candi di sudut tenggara.

Mengenai fungsi Candi ini, Mpu Prapanca, penulis Kitab Negarakertagama, menyebutkan bahwa candi ini digunakan sebagai tempat pendharmaan Raja Watsari, yang juga dikenal sebagai Bhre Matahun. Bhre Matahun merupakan ipar dari Hayam Wuruk yang meninggal dunia tahun 1388 M. 

Menurut tradisi pembuatan candi sebagai tempat pendharmaan, biasanya seorang tokoh harus menunggu selama 12 tahun setelah wafatnya untuk dibangunkan candi. Namun, dalam kasus Candi Tegowangi, ada dugaan bahwa sang raja telah meninggal sebelum candi tersebut selesai dibangun.

Hal ini dapat dilihat dari relief pada sisi utara candi yang tampak belum sepenuhnya selesai dikerjakan. (Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

You Might Also Like

Dayak Wehea Penjaga Hutan Tropis Kalimantan

Mi Cakalang, Hidangan Ikonik dan Khas Manado, Sulawesi Utara

Hidangan Lawa Olahan Rumput Laut Khas Kalimantan Utara

Noken, Warisan Budaya Papua Menanti Sentuhan Generasi Muda

Keindahan Kain Tenun Kamohu Buton Asal Sulawesi Tenggara

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Pesona Seribu Penari dalam Festival Gandrung Sewu
Next Article Jejak Sejarah dan Makna Nama Kota Kediri
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?