By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Cut Caya dan Cut Cani, Cerita Persahabatan dari Aceh
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Cut Caya dan Cut Cani, Cerita Persahabatan dari Aceh
Cerita Rakyat

Cut Caya dan Cut Cani, Cerita Persahabatan dari Aceh

Anisa Kurniawati
Last updated: 16/11/2024 02:08
Anisa Kurniawati
Share
Foto: perpustakaan digital budaya
SHARE

Cut Caya dan Cut Cani adalah cerita rakyat yang terkenal di Aceh. Cerita ini mengisahkan tentang dua gadis yang memiliki latar belakang berbeda. Cut Caya kehilangan ibunya, sedangkan Cut Cani kehilangan ayahnya. Keduanya kemudian berteman baik dan saling melengkapi. 

Dirangkum dari buku Cerita Tanah Alas yang disusun oleh Hasbullah, dahulu kala, di sebuah pondok di pinggir hutan. Di sana, tinggal seorang anak beserta ibunya. Ayahnya telah lama meninggal dunia, meninggalkan sebidang kebun yang ditanami berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran.  Dari hasil kebun inilah mereka hidup. 

Setiap hari Ibu Cani pergi menjaga dan menyiangi kebunnya. Sedangkan, Cani ditinggal di pondok untuk  bermain-main. Setiap pulang dari kebun, Ibu Cani selalu membawa buah-buah segar.

Tidak berapa jauh dari pondok Cut Cani, tinggallah Cut Caya. Dia tinggak bersama ayahnya saja, karena ibunya sudah lama meninggal. Ayah Cut Caya adalah seorang pemburu. Setiap pagi dia berangkat membawa pedang dan tombak, diikuti anjingnya yang setia. Bila pulang dia membawa hasil buruan namun terkadang juga pulang dengan tangan hampa.

Bila ayahnya pergi berburu, Cut Caya  tinggal bermain-main di gubuk. Ketika bermain, dia menyimpan bekal daging. Lain pula dengan Cut Cani yang mempunyai bekal buah-buahan. Demikian kehidupan Cut Caya dan Cut Cani, dari hari ke hari tanpa kenal satu sama lain. 

Baca juga: Kisah Amat Mude, Putra Mahkota yang Terbuang

Berbuah Kebahagiaan

Seperti hari sebelumnya, keduanya bermain-main. Kali ini agak jauh dari pondoknya. Keduanya tak sengaja bertemu dan mengeluarkan bekalnya masing-masing. Cani heran melihat daging yang dibawa Caya. Sedangkan Caya juga heran melihat buah-buahan yang dibawa Cani.

Sejak pertemuan itu Caya dan Cani  selalu bermain-main berdua. Bila merasa lapar mereka saling bertukar bekal. Seiring berjalannya waktu, Caya dan Cani sepakat untuk mempertemukan kedua orang tua mereka. Kemudian, mereka membujuk agar ayah maupun ibunya untuk menikah. 

Ayah Caya dan Ibu Cani akhirnya setuju atas dasar ingin membahagiakan anaknya masing-masing. Pada hari yang telah ditentukan berlangsunglah pernikahan ayah Cut Caya dengan ibu Cut Cani. Kini mereka telah tinggal sepondok. Milik Caya maupun milik Cani. 

Sekarang, bila ibu mereka ke ladang dan ayahnya berburu, maka tinggallah Caya dan Cani menunggu pondok sambil bermain. Ibu pulang membawa buah-buahan dan ayahnya membawa daging. Keduanya dapat saling melengkapi. 

Pertemuan tak sengaja kedua anak-anak ini membuat mereka menjalin tali persahabatan yang erat. Cerita ini mengajarkan mengenai persahabatan dan kasih sayang yang berbuah kebahagiaan.

You Might Also Like

Cerita Dibalik Kali Gajah Wong, Legenda dari Tanah Jogja 

Si Parkit Raja Parakeet, Kisah Kepemimpinan dari Hutan Aceh

Legenda Pesut Mahakam dan Kisah Ibu Tiri Yang Kejam

Legenda Ciung Wanara, Kisah Kerajaan Sunda Galuh

Legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari, Cerita Rakyat Widodaren

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Melihat Tradisi Mandi Bersama Di Kampung Adat Miduana
Next Article Kesenian Ebeg Banyumas, Antara Peperangan Dan Kesurupan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?