Wilayah pesisir utara Jawa Barat diketahui menyimpan warisan budaya yang begitu kaya yang salah satunya dapat ditemukan di Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon. Gedung ini merupakan museum yang berada di kompleks Keraton Kanoman.
Museum ini menjadi tempat penyimpanan dan perawatan benda-benda kuno peninggalan keraton, sekaligus destinasi wisata sejarah. Berlokasi di Jalan Winaon, Kampung Kanoman, Kecamatan Lemah Wungkuk, museum ini memamerkan berbagai koleksi berharga mulai dari gamelan, tombak, ukiran dinding, hingga kereta kencana yang penuh cerita.
Kereta Kencana
Memasuki area museum, dua kereta kencana yang legendaris yakni Kereta Kencana Paksi Naga Liman dan Kereta Jempana akan langsung terluhat. Kedua kereta ini dibuat pada tahun 1428 M atas prakarsa Pangeran Losari dan menjadi simbol kemegahan masa lampau.
Sedangkan Kereta Kencana Paksi Naga Liman dengan bentuk unik, menggabungkan unsur budaya Islam, Cina, dan Hindu. Kereta ini berbentuk hewan bersayap dengan kepala naga dan belalai gajah.
Filosofinya melambangkan harmoni dari tiga budaya besar yang memengaruhi Cirebon. Selain itu, teknologi kereta ini dianggap maju untuk zamannya, dengan sayap yang dapat bergerak saat kereta berjalan, berfungsi sebagai pendingin alami bagi sultan yang menaikinya.
Di sisi lain, Kereta Jempana adalah simbol kebesaran permaisuri kesultanan. Dalam bahasa Cirebon, “Jempana” berarti Jemjeming Pengagem Manahayang yang menggambarkan keteguhan hati.
Motif mega mendung yang menghiasi kereta ini juga menjadi dasar dari motif batik Cirebon yang terkenal di seluruh Nusantara.
Baca juga: Hasan Nawi, Maestro Pengrajin Legendaris Topeng Cirebon
Koleksi Kuno dengan Nilai Sejarah Tinggi
Selain kereta kencana, Gedung Pusaka Keraton Kanoman menyimpan berbagai benda kuno yang sarat akan nilai sejarah. Salah satu koleksi istimewa adalah ukiran dinding Paksi Naga Jalma, yang menggambarkan manusia berbadan burung dan berkulit naga. Ukiran ini menunjukkan kekayaan seni budaya Cirebon yang penuh simbolisme.
Di sudut lain, terdapat sebuah peti berharga yang berasal dari Mesir. Peti ini dihiasi ornamen khas Timur Tengah dan dahulu digunakan Sunan Gunung Jati bersama ibunya, Nyai Mas Ratu Rarasantang, saat hijrah dari Mesir ke Cirebon.
Museum ini juga menampilkan kursi kerajaan berusia hampir 700 tahun bernama Gading Gilang Kencana. Kursi ini merupakan peninggalan Kerajaan Padjajaran yang pernah digunakan Pangeran Walangsungsang, salah satu tokoh penting dalam sejarah awal Kesultanan Cirebon.
Baca juga:Museum Kujang Pusaka Kampung Budaya Paseban Bogor Dibuka
Tak kalah menarik, di dekatnya terpajang patung cupid hadiah dari jenderal Inggris, Sir Thomas Raffles, yang memperkuat hubungan diplomatik masa lalu.
Bagi yang ingin berkunjung, Keraton Kanoman buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Bagi yang masuk area utama Keraton Kanoman tidak dikenakan biaya. Namun, untuk masuk ke museum, pengunjung membayar tiket sebesar Rp10.000.
Saat ini, Gedung Pusaka Keraton Kanoman menjadi jendela menuju masa lalu yang memperlihatkan kejayaan Cirebon sebagai pusat budaya dan perdagangan. (Diolah dari berbagai sumber)