By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Abah ‘Oemar Bakrie’ Landoeng, Saksi Sejarah KAA 1955
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Abah ‘Oemar Bakrie’ Landoeng, Saksi Sejarah KAA 1955
Profil

Abah ‘Oemar Bakrie’ Landoeng, Saksi Sejarah KAA 1955

Ridwan
Last updated: 10/10/2024 06:57
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: Diskominfo Kota Bandung
SHARE

Abah ‘Oemar Bakrie’ Landoeng, Saksi Mata Konferensi Asia Afrika 

Abah Landoeng, salah satu saksi sejarah perhelatan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung. Tuugasnya ialah mengumpulkan mobil untuk para delegasi peserta KAA. 

Abah ‘Oemar Bakrie’ Landoeng dalam perjuangannya mengumpulkan mobil tidaklah mudah. Pekerjaannya tersebut ia lakukan setelah mengajar pada sore hari. Abah Landoeng akan berkeliling ke beberapa tempat di Bandung untuk mencari mobil ditemani oleh sepeda onthelnya. 

Selama dua minggu, Abah Landoeng mampu mengumpulkan 14 mobil dari berbagai penjuru kota Bandung. Mobil-mobil yang dikumpulkan terbilang mewah pada masanya, seperti Mercy, Dodge, dan Impala. Bagi Abah Landoeng, pemilik mobil yang rela mobil miliknya dipinjam menaruh kepercayaan penuh padanya. Para pemilik mobil memang mengenal Abah Landoeng sebagai seorang guru. 

Ia mengumpulkan 14 mobil karena keterbatasan waktu. Namun,  akhirnya mobil tersebut tanpa perlu disewa dikumpulkan bersama ratusan mobil lainnya untuk digunakan para geledasi selama KAA 1955 berlangsung. Selain itu, Presiden Sukarno pernah mentitahkan Abah Landoeng sebagai Pawang Hujan. 

Selesainya KAA, Abah pun kembali menjadi seorang guru. Pada tahun 1963  ia diberangkatkan ke Malaysia atas permintaan Sukarno untuk memberantas buta huruf. 

Pria yang kini telah memasuki usia senja ini juga pernah menjadi inspirasi dalam pembuatan lagu Oemar Bakrie yang dinyanyikan Iwan Fals. Lagu tersebut sangat populer terutama pada generasi 90-an, hingga sekarang masih sering dinyanyikan. 

Biografi Singkat Abah Landoeng

Abah Landoeng lahir di Bandung pada 11 Juli 1926. Ia menempuh pendidikannya di Algemeen Metddelbare School (AMS) dikarenakan ayahnya merupakan seorang mandor yang turut serta dalam pembangunan Gedung Sate.

Saat muda, ia biasa bekerja sebagai pengambil bola di lapangan golf dan tenis. Dari pekerjaannya, sen demi sen dikumpulkan untuk membeli beras dan sembako.

Pada tahun 1942, setelah lulus dari AMS, Landoeng muda berkeliling Kota Bandung dengan sepeda kumbangnya. Ia akan bertanya kepada tukang panggul atau petani yang ditemuinya, apakah mereka bisa membaca. Jika belum, Landoeng akan berhenti dan mengajar mereka membaca dengan papan tulis kecil dan kapur yang ia letakkan di sepeda kumbangnya.  

Saat itu, Landoeng juga mengajari para saudagar kaya di Pasar Baru yang juga buta huruf. Dari situlah, ia biasanya mendapatkan makanan dan minuman. 

Ia memperjuangkan pendidikan dengan cara mengajari para petani, kuli panggul, dan orang-orang lewat yang buta huruf  ketika berkeliling menggunakan sepeda, secara tidak langsung orang-orang tersebut akan diajarkan membaca. 

Pada saat kemerdekaan, Abah diangkat menjadi guru di SMPN 4 Bandung. Namun, walaupun statusnya Guru, ia tetap ikut andil dalam perang melawan penjajahan Belanda dan Jepang. Setelah perang kemerdekaan, tahun 1950 ia diberangkatkan ke Malaysia untuk memberantas buta huruf. 

(Anisa Kurniawati-Diskominfo Kota Bandung)

You Might Also Like

Asep ‘Bucrak’, Perajin Kendang Beken Di Eropa

Triyanto Triwikromo, Penyair Terbaik Asal Salatiga

Mendur Bersaudara, Pahlawan Fotografi Indonesia

Huriah Adam Sang Seniman Tari Legendaris Padang Panjang

Go Tik Swan, Pelopor Batik di Indonesia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Es Cendol Elizabeth, Setia Dengan Cita Rasa
Next Article Komunitas Celah-Celah Langit, Berkarya Sejak 1985
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?