Candi Lesung Batu adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Situs ini merupakan peninggalan budaya dari masa klasik Hindu-Buddha di Indonesia, menunjukkan jejak peradaban yang pernah berkembang di wilayah ini.
Kondisi Terkini
Dilansir dari budaya-indonesia.org, Situs Candi Lesung Batu berada di tengah perkebunan karet yang masih produktif milik masyarakat setempat. Hingga kini, kondisi candi masih berupa gundukan tanah dengan sebaran bata kuno di permukaannya.
Meskipun bentuk aslinya belum sepenuhnya terlihat, artefak-artefak penting yang ditemukan di lokasi ini memberikan petunjuk tentang fungsi dan latar belakang sejarahnya.
Baca juga: Simbol Spiritual Warisan Majapahit Di Sembilan Teras Candi Cetho
Temuan Arkeologi
Berbagai artefak telah ditemukan di kawasan Candi ini antara lain:
- Yoni, yang mengindikasikan bahwa situs ini memiliki kaitan dengan agama Hindu.
- Pecahan keramik asing, yang menunjukkan adanya interaksi dengan dunia luar.
- Struktur bata, yang kondisinya saat ini sangat rapuh.
Selain itu, penelitian mengungkap adanya struktur bata yang diduga berfungsi sebagai pagar pembatas di sekitar candi. Penemuan ini menunjukkan bahwa kompleks Candi kemungkinan memiliki tata ruang tertentu pada masa kejayaannya.
Upaya Pelestarian
Melansir dari Wikipedia, penelitian terhadap situs ini telah dilakukan berbagai lembaga, seperti Puslitarkenas (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional), Balai Arkeologi Palembang, serta Suaka Peninggalan Purbakala Jambi. Berdasarkan hasil penelitian, Candi Lesung Batu dipastikan memiliki latar belakang keagamaan Hindu.
Demi menjaga dan melestarikan situs ini, pemerintah telah menunjuk seorang juru pelihara. Tugasnya meliputi pelestarian dan pengamanan situs agar tetap terjaga dari kerusakan atau gangguan.
Candi Lesung Batu adalah salah satu bukti penting tentang keberadaan peradaban Hindu-Buddha di Sumatera Selatan. Meski belum sepenuhnya tergali, keberadaan artefak seperti yoni dan struktur bata menunjukkan nilai historis yang tinggi.
Selain itu, situs ini mencerminkan interaksi budaya dan agama yang pernah berkembang pesat di masa lampau. (Diolah dari berbagai sumber)