Benteng Victoria, peninggalan Portugis yang terletak di pusat kota Ambon, Provinsi Maluku. Benteng tertua di Ambon ini pernah diambil alih Belanda. Karena letaknya strategis, oleh Belanda dijadikan pusat administrasi VOC.
Benteng ini di bangun pada tahun 1575 di masa pemerintahan Gubernur Gaspar de Mello. Pada tahun 1588, benteng selesai dibangun kemudian diberi nama Nossa Sendora Da Anuciada yang artinya sampai di sini Bunda Maria di bangun.
Nama itu dipilih karena pada saat peletakan batu pertama bertepatan dengan Kenaikan Isa Al-Masih (Anuciada). Tetapi, penduduk setempat menamainya Benteng Kota Laha yang berarti benteng di pelabuhan atau teluk Laha.
Peristiwa Besar di Benteng Victoria
Benteng Victoria menjadi saksi beberapa peristiwa besar yang penting. Peristiwa itu adalah perlawanan Pattimura dan Pemberontakan Republik Maluku Selatan. Setelah sempat dikuasi Inggris, Benteng ini diambil alih kembali Belanda pada tahun 1817.
Pada periode inilah terjadi perlawanan masyarakat di Maluku. Salah satunya pemberontakan yang dipimpin Kapitan Pattimura. Di depan benteng inilah Kapitan Pattimura harus menghentikan perjuangannya dan dijatuhi hukuman gantung pada 15 Mei 1817.
Pada 1950, Benteng ini kembali menjadi saksi sebuah pergolakan ketika Republik Maluku Selatan (RMS) ingin memisahkan diri dari RIS. Pergolakan ini dipimpin Dr. Christian Robert Steven Soumokil, seorang bekas Jaksa Agung NIT (Negara Indonesia Timur).
Dalam upaya memberantas pemberontakan RMS, Pemerintah RIS mengirim ekspedisi militer Gerakan Operasi Militer (GOM) III di bawah pimpinan Kolonel Kawilarang. Saat itu, Letnan Kolonel Slamet Riyadi tertembak dan gugur di depan Benteng Victoria.
Bangunan Benteng Victoria
Bangunan benteng ini terdiri dari empat penjuru. Dua penjuru berada di sebelah darat dan yang lainnya menjorok ke laut. Benteng ini benar-benar menjadi pusat pertahanan Portugis ketika kalah perang dengan Sultan Babulah tahun 1575.
Tahun 1600 di bawah pimpinan Steven Van der Haghen mengepung Benteng Kota Laha namun gagal. Keberhasilan itu menjadi alasan mendasar hingga Raja Portugis menganugerahkan hak (privilege) untuk menjadi suatu kota. Dari sinilah berdirinya Kota Ambon.
Pada tahun 1602 Belanda menyerang kembali benteng ini di bawah pimpinan Steven Van der Haghen dan ternyata berhasil. Nama Benteng kemudian di rubah menjadi Victoria yang artinya Kemenangan atas Portugis.
Pada tahun 1898 benteng ini kemudian direstorasi Pemerintah Belanda dibawah pemerintahan Gubernur Artus Gijsels. Kemudian nama benteng di ubah lagi menjadi New Victoria.
Benteng ini memiliki beberapa keistimewaan. Di antaranya terdapat sisa-sisa meriam berukuran raksasa, patung berukir terbuat dari kayu pilihan.
Kemudian ada juga koleksi lukisan para administratur Belanda di Maluku serta peta perkembangan kota Ambon dari abad XVII hingga abad IX.
Hingga kini, Benteng Victoria merupakan salah satu objek wisata dan juga menjadi markas Kodam Pattimura. Letaknya berada di Jl. Slamet Riyadi No.1, Uritetu, Kec. Sirimau, Kota Ambon, Maluku.
Karena terletak di pusat kota, pengunjung dapat mudah mengakses angkutan umum atau menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai Benteng Victoria. (Dari berbagai sumber)