By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Bukit Menumbing, Lokasi Pengasingan Tokoh Nasional Indonesia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Bukit Menumbing, Lokasi Pengasingan Tokoh Nasional Indonesia
Pariwisata

Bukit Menumbing, Lokasi Pengasingan Tokoh Nasional Indonesia

Anisa Kurniawati
Last updated: 10/01/2025 14:24
Anisa Kurniawati
Share
Pesanggrahan Menumbing ditetapkan sebagai benda, situs, atau kawasan cagar budaya tahun 2010. Foto: Pancar I
SHARE

Bukit Menumbing yang di dalamnya terdapat pesanggrahan, merupakan sebuah dataran tinggi di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.

Bukit ini memiliki perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Di tempat ini tokoh-tokoh pemimpin Indonesia sempat diasingkan Belanda. 

Menjadi bagian dari Taman Hutan Raya (Tahura), bukit Menumbing memiliki tinggi hampir 500 meter di atas permukaan laut. Letaknya sekitar 20 menit berkendara dari Muntok, ibu kota kabupaten.

Tahura Menumbing sendiri memiliki berbagai koleksi flora dan fauna. Dari pintu masuk tahura, setelah melakukan perjalanan selama 15 menit, akan sampai di puncak bukit.

Tepat di kawasan ini berdiri tiga bangunan, salah satunya terdapat kastil atau tempat peristirahatan yang dibangun perusahaan timah kolonial, Banka Tin Winning Bedrijft (BTW) pada 1927 silam.

Dilansir dari Indonesia.go.id, Kastil ini resmi digunakan pada 28 Agustus 1928. Pesanggrahan Menumbing sendiri menjadi bangunan utama yang memiliki 25 kamar dan diperuntukkan bagi para petinggi BTW saat berlibur.

Lokasi Pengasingan

Pada 19 Desember 1948, saat peristiwa Agresi Militer II, Pesanggrahan Menumbing dijadikan lokasi pengasingan sejumlah tokoh nasional Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu Mohammad Hatta, Ali Sastroamidjojo, Mohammad Roem, Ass’at, Soerjadi Soerjadarma, dan AG Pringgodigdo. 

Mereka diasingkan ke Muntok pada 31 Desember 1948, sebelum ditempatkan di kastil BTW. Pada 6 Februari 1949, giliran Soekarno bersama Agus Salim, Mohammad Roem, dan Ali Sastroamidjojo diasingkan ke Pesanggrahan Menumbing. 

Selama masa pengasingan di Bukit Menumbing, tokoh-tokoh pemimpin bangsa itu tetap sibuk berjuang lewat jalur diplomasi. Hal ini membuahkan hasil dengan adanya Perjanjian Roem-Roijen.

Usai perjanjian itu, Soekarno pada 6 Juli 1949 kembali dari pengasingannya di Muntok ke Yogyakarta, ibu kota sementara Republik Indonesia. 

Dijadikan Museum

Pesanggrahan Menumbing ditetapkan sebagai benda, situs, atau kawasan cagar budaya tahun 2010. Kawasan pernah ditata untuk dijadikan museum dan ruang pamernya diresmikan Menteri Sosial Tri Rismaharini, 19 Desember 2021.

Sejumlah peninggalan penting pun dipamerkan di Pesanggrahan Menumbing. Peninggalan itu seperti surat-surat Soekarno saat berada di kamar pengasingannya. Mulai dari tempat tidur, meja kursi, buku-buku bacaan para tokoh pemimpin bangsa yang diasingkan disini turut dipamerkan. 

Begitu pula dengan mobil sedan hitam buatan Amerika Serikat tahun 1938. Sebuah pelat nomor polisi BN 10 masih tersemat di bagian depan mobil yang warnanya mulai terlihat sedikit kusam.

Mobil ini merupakan kendaraan operasional Bung Hatta selama 17 hari di pengasingan. 

Dua patung tembaga proklamator Indonesia dihadirkan di ruang tengah bangunan. Di bagian latar belakang patung ditampilkan efek multimedia berisi kutipan dari tokoh bangsa beserta fotonya yang pernah diasingkan di sini. 

Ruang utama di lantai satu serta sudut-sudut bangunan lainnya diterangi lampu yang diatur tingkat cahayanya. Hal ini membuat ruang tata pamer ini semakin elegan.

Sebuah sudut multimedia berisi tayangan sejarah pengasingan tokoh-tokoh bangsa dalam bentuk tiga dimensi melengkapi isi dari museum Menumbing.

You Might Also Like

Istana Basa Pagaruyung, Wisata Ikonik Budaya Minangkabau 

Malino Highlands: Destinasi Wisata Relaksasi Di Perkebunan Teh

Pantai Kokoba, Destinasi Wisata Tiga Pantai Di Tegal

Bah Damanik, Wisata Pemandian Raja Simalungun

Melihat Keunikan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB)

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Mandau, Lebih dari Sekadar Senjata Tradisional Suku Dayak
Next Article Curug Koleangkak, Pesona Kolam Berwarna Biru di Kota Nanas
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

festival mendongeng 2025
Festival Mendongeng 2025 di Wonosobo, Dorong Kreativitas dan Literasi
Berita 09/05/2025
peran bahasa
Peran Bahasa di Era Digital 5.0, untuk Bangun Karakter Bangsa
Berita 09/05/2025
ATM Dubai 2025
Indonesia Raup Potensi Devisa Rp1,42 Triliun dari Partisipasi di ATM Dubai 2025
Berita 09/05/2025
wisata literasi
Bupati Temanggung Dorong Wisata Literasi, untuk Dongkrak Minat Baca
Berita 09/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?