By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Candi Muaro Jambi, Situs Terbesar di Sumatera
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Candi Muaro Jambi, Situs Terbesar di Sumatera
Warisan Budaya

Candi Muaro Jambi, Situs Terbesar di Sumatera

Ridwan
Last updated: 19/10/2024 12:42
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: wikimedia commons/ Ryan Wijaya
SHARE

Candi Muaro Jambi yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) ini merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Situs ini menyimpan setidaknya 110 candi dan 85 gundukan atau menapo. 

Candi Muaro Jambi terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Indonesia, dengan luas 3.981 hektar. Kompleks candi ini, diperkirakan berasal dari abad ke-7 hingga ke-12 M, namun ada juga yang mengatakan candi ini telah dibangun sejak abad ke 4 Masehi.

Candi ini telah menjadi situs candi terbesar dan terawat dengan baik di Pulau Sumatra. Sejak tahun 2009, kompleks ini dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia. Pengungkapan temuan arkeologis di KCBN Muaro Jambi menunjukkan bahwa kawasan ini bukan hanya sekadar candi bersejarah.

Sebaliknya, ia adalah pusat pendidikan Buddhisme tertua dan terluas di Asia Tenggara pada masa lampau. Hal ini diperkuat dengan adanya corak buddhisme dan penemuan tulisan aksara Jawa Kuno. 

Candi Muaro Jambi, kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara yang diduga peninggalan kerajaan Sriwijaya atau kerajaan Melayu, kini menjadi saksi bisu dari sejarah gemilang Indonesia.

Penemuan candi ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1824 oleh seorang letnan Inggris bernama S.C. Crooke, namun baru mulai mendapatkan perhatian serius pada tahun 1975. Sedangkan pemugaran pertama kali dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada 1975 yang dilaksanakan oleh R.Soekmono, seorang arkeolog Indonesia. 

Baca Juga: Simbol Sejarah Situ dan Candi Cangkuang

Candi ini dibangun dengan menggunakan bata merah dan pada dindingnya belum ditemukan pahatan-pahatan relief. Fungsinya yaitu sebagai tempat peribadatan dan belajar agama Budha. Dalam kompleks percandian ini, sembilan bangunan telah dipugar dan menampilkan corak Buddhisme. Antara lain adalah Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano.

Selain sebagai warisan budaya, kompleks percandian Muaro Jambi memiliki struktur dan tinggalan sejarah lainnya. Dengan gundukan tanah (menapo) yang belum dikupas, parit atau kanal kuno, kolam penampungan air, serta gundukan tanah dengan struktur bata kuno, kompleks ini menjadi bukti kehidupan dan pertemuan berbagai budaya pada masa lalu.

Gunung kecil di kompleks tersebut dinamakan sebagai Bukit Sengalo atau Candi Bukit Perak oleh masyarakat setempat. Gunung kecil tersebut bukan hanya sebuah gundukan tanah buatan manusia, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah kompleks percandian Muaro Jambi.

Banyak hal menarik dari situs ini. Misalkan seperti memiliki kawasan yang sangat luas, sepuluh kali lipat lebih luas jika dibandingkan dengan situs Borobudur. Selain candi, banyak terdapat spot menari seperti danau, kolam-kolam kuno, hingga parit buatan pada masanya. (Anisa Kurniawati-Sumber: itjen.kemdikbud.go.id)

You Might Also Like

Gethuk Kethek, Jajanan Legendaris Salatiga

Tari Srimpi Lobong, Karya Klasik Sri Sultan Hamengku Buwono VIII

Rumah Adat Banua Oge, Simbol Kejayaan Kerajaan Palu

3 Rekomendasi Kuliner Soto Bandung Enak di Kota Kembang

Kerak Telor, Kuliner Primadona Khas Jakarta

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Nya Abbas Akup, Sutradara Legendaris Film Komedi
Next Article Ayam Betutu, Dari Sajian Upacara Adat ke Kuliner Rakyat
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?