By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Candi Plaosan Monumen Kembar Bukti Cinta Raja Mataram Kuno
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Candi Plaosan Monumen Kembar Bukti Cinta Raja Mataram Kuno
Pariwisata

Candi Plaosan Monumen Kembar Bukti Cinta Raja Mataram Kuno

Achmad Aristyan
Last updated: 27/12/2024 07:52
Achmad Aristyan
Share
Candi Plaosan yang sering juga disebut sebagai candi kembar. Foto: Wikimedia Commons/M Yusril Mirza
SHARE

Saat berkunjung ke kompleks candi di Jawa Tengah, keindahan arsitektur masa lalu pasti akan memukau. Salah satu destinasi yang tidak boleh terlewatkan adalah Candi Sewu.

Namun perjalanan wisata akan terasa belum lengkap tanpa menyempatkan diri untuk mengunjungi Candi Plaosan, yang terletak sekira satu kilometer ke arah timur dari Candi Sewu. 

Dilansir dari Wikipedia, Candi Plaosan merupakan monumen cinta dari Raja Rakai Pikatan, seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno, yang membangunnya sebagai persembahan untuk permaisurinya, Pramudyawardani. 

Dua Candi Kembar

Kemegahan candi ini tidak hanya memancarkan arsitektur megah masa Hindu-Buddha, tetapi juga menjadi saksi sejarah hadirnya kasih sayang yang mendalam antara sang raja dan permaisuri.

Pengunjung akan diajak untuk menyelami kisah romantis dari masa lampau sambil menyaksikan keindahan peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang ada di Nusantara.

Secara geografis, Candi ini berada di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Candi ini sering disebut penduduk dengan sebutan “Candi Kembar” karena di dalam kompleks ada dua candi besar hampir identik. 

Meski demikian, jika diperhatikan lebih seksama, terdapat perbedaan signifikan antara kedua candi. Untuk membedakannya, masing-masing diberi nama Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul.

Baca juga: Candi Arjuna, Pusat Sejarah Terbesar di Dataran Tinggi Dieng

Penyimpanan Naskah Kanonik

Candi Plaosan Lor, yang terletak di bagian utara kompleks, memiliki tinggi sekira 21 meter dan menghadap ke barat. Di bagian tengah candi ini terdapat halaman yang dilengkapi dengan pendopo dan tiga altar pada sisi-sisinya. 

Candi ini memberikan kesan megah sekaligus sederhana dengan tampilan yang begitu elegan. Sementara itu, Candi Plaosan Kidul yang terletak di bagian selatan, juga memiliki tinggi yang sama dan terdapat halaman di bagian tengahnya. 

Keunikan Candi Plaosan Kidul terletak pada kelilingannya yang dikelilingi 8 candi kecil yang terbagi menjadi dua tingkat, masing-masing tingkat terdiri dari 4 candi kecil. Pada bagian pintu masuk, terdapat ukiran tumbuh-tumbuhan yang semakin menambah keindahan arsitektur candi ini.

Beberapa ahli menganggap Candi Plaosan memiliki ciri-ciri yang berbeda dibandingkan dengan candi-candi lainnya yang ada di Klaten dan Yogyakarta.

Salah satunya adalah teras yang terlihat lebih halus, yang menyiratkan kemungkinan bahwa candi ini dahulu difungsikan sebagai tempat penyimpanan naskah-naskah kanonik milik para pendeta Buddha. 

Baca juga: Candi Bogang Wonosobo dengan Arca Buddha Terbesar di Jawa

Favorit Fotografer

Selain keunikan sejarah dan arsitekturnya, Candi Plaosan juga menjadi favorit banyak fotografer. Bentuk candi yang padat dan eksotis, dengan ornamen-ornamen yang sangat detail, menjadikannya latar belakang yang sempurna untuk sesi pemotretan. 

Banyak fotografer, khususnya yang tertarik pada fotografi sejarah dan budaya, memilih candi ini sebagai lokasi untuk mengabadikan tokoh pewayangan dan nuansa budaya Jawa yang khas.

Bagi yang akan mengunjungi Candi ini, siapkan juga untuk tiketnya sebesar Rp2.000/ untuk anak-anak dan Rp10.000/untuk dewasa. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Presiden Jokowi Soroti Pariwisata Laut Alor yang Luar Biasa

Melihat Dahsyatnya Tsunami Aceh Melalui Monumen PLTD Apung

Mengintip Destinasi Wisata Tersembunyi Ayek Pacar Lahat

Menyusuri Sungai Maron, Amazon Di Pacitan

Pantai Midodaren, Destinasi Wisata Baru di Tulungagung

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Perjalanan Galeri Nasional Indonesia Menjadi Pusat Budaya
Next Article Jejak Kereta Kuda Kesultanan di Museum Kereta Keraton
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?