By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Elang Jawa, Simbol Garuda yang Lestari di Kawasan Bromo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Berita > Elang Jawa, Simbol Garuda yang Lestari di Kawasan Bromo
Berita

Elang Jawa, Simbol Garuda yang Lestari di Kawasan Bromo

Achmad Aristyan
Last updated: 24/01/2025 06:55
Achmad Aristyan
Share
Elang Jawa yang tertangkap kamera Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dok: TNBTS
SHARE

Burung Elang jawa, yang kini masih hidup di atas lebatnya hutan-hutan Indonesia, termasuk di kawasan Bromo, Jawa Timur, menjadi simbol kebanggaan nasional.

Burung pemangsa ini, dengan ciri khas jambul yang mencolok di kepalanya, telah lama menjadi bagian dari kekayaan alam yang patut dilestarikan. 

Terbaru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengungkapkan bahwa kawasan yang dikelolanya masih menjadi rumah bagi elang jawa, yang dikenal sebagai pemangsa asli Pulau Jawa.

Simbol Garuda Pancasila

Dalam sebuah unggahan di akun Instagram @bbtnbromotenggersemeru, TNBTS menyampaikan,

“Elang jawa (Nisaetus bartelsi) dianggap sebagai simbol nasional yang menjadi inspirasi maskot Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia kita tercinta lho #sahabatmentaritengger,” jelas TNBTS, Rabu, 22 Januari 2024. 

Dengan bangga, mereka juga menyebut, elang jawa, yang memiliki penampilan gagah dan jambul khas, semakin mirip dengan Garuda, simbol yang melambangkan kebesaran Indonesia.

Anakan Elang Jawa. Dok: TNBTS

TNBTS mengajak semua pihak untuk menjaga kelestarian elang jawa sebagai salah satu satwa yang penting dalam ekosistem, dengan harapan agar burung ini semakin lestari di alam liar. 

“Dengan keindahan dan pentingnya dalam ekosistem, elang jawa adalah salah satu satwa yang patut kita jaga dan lestarikan ya sahabat. Semoga mereka semakin lestari di alam liar,” tambahnya.

Sejarah Penemuan Elang Jawa

Elang jawa adalah spesies burung endemik yang populasinya kian langka. Satwa ini ditemukan keluarga Bartels asal Jerman, yang turut membantu banyak penemuan spesies baru di Indonesia. 

Keluarga Bartels terkenal karena menemukan 21 spesies hewan, termasuk burung, kelelawar, dan tikus, yang tujuh di antaranya tercatat dalam Red List IUCN sebagai spesies terancam punah.

Jejak Keluarga Bartels di Sukabumi

Dilansir dari travel.detik.com, kisah keluarga Bartels dimulai dari Sukabumi, tempat mereka tinggal dan mengembangkan kebun teh. Di Pasir Datar, Sukabumi, kini berdiri Pusat Konservasi Elang Jawa Cimungkad di bawah naungan Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BTNGGP).

Max Eduard Gottlieb Bartels (MEG Bartels), seorang ornitolog asal Jerman, adalah orang yang pertama kali meneliti dan mengidentifikasi elang jawa. Lahir di Bielefeld, Jerman pada 24 Januari 1871, Bartels pindah ke Pulau Jawa pada 1895 untuk menghindari wajib militer. 

Ketertarikannya terhadap alam liar, terutama burung, membuatnya banyak meneliti dan koleksi specimen, yang sebagian besar berada di National Museum of Natural History (NMNH) Leiden.

Warisan Keluarga Bartels dalam Konservasi

Pada tahun 1898, Bartels diangkat menjadi Kepala Perkebunan Teh Pangrango, yang sekarang dikenal sebagai Resort Pasir Datar. Bartels juga menikah dengan Angeline Cardine Henriette Maurenbrecher, seorang pelukis asal Belanda. 

Dari pernikahannya, mereka dikaruniai tiga anak, yang turut melanjutkan warisan penemuan satwa di Indonesia. Max Bartels dan keluarga tercatat berhasil mengidentifikasi berbagai spesies baru yang dinamai sesuai nama keluarga mereka. 

Keberadaan mereka menjadi bagian penting dalam sejarah konservasi di Indonesia, terutama dalam pelestarian elang jawa. (Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Kemkomdigi Intensifkan Patroli Siber Putus Akses Judol

Hari Jadi Kota Surabaya 2025, Ini Agenda Lengkapnya

Taman Budaya Embung Giwangan Yogyakarta Diresmikan, Integrasikan Pelestarian Alam dan Budaya

Menpar Widiyanti Siap Akselerasi Pariwisata Indonesia Mendunia

Pemilik Warung Legendaris Gunung Lawu Mbok Yem Meninggal Dunia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Jejak Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Tak Lagi Beroperasi
Next Article Nguras Enceh, Tradisi Sakral di Kompleks Makam Raja Imogiri
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?