Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyatakan bahwa pemugaran situs megalitikum Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan mulai dilakukan tahun ini.
Pemugaran direncanakan menggunakan skema kerja sama pendanaan antara pemerintah dan pihak swasta atau public private partnership.
Menurut Fadli, pemugaran ini bertujuan agar situs yang selama ini dikenal luas sebagai salah satu situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara bisa lebih terawat dan tertangani sesuai kaidah pelestarian warisan budaya.
Ia mencontohkan pendekatan konservasi yang diterapkan pada situs Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Hadiri Peringatan Hari Buruh Internasional 2025
“Akan dicoba untuk dikembalikan seperti aslinya, tapi karena kita tidak punya blue print-nya, ya tidak mungkin seratus persen seperti itu,” ujar Fadli Zon pada Senin, 28 April 2025 dikutip dari Tempo.
Ia menambahkan bahwa pemugaran dapat dimulai dengan menata kembali struktur batu yang ada.
“Batu yang rebah bisa didirikan sesuai kajian arkeologinya seperti apa,” jelasnya.
Untuk mendukung pemugaran, Kementerian Kebudayaan juga akan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam riset lanjutan.
Sementara itu, arkeolog BRIN Lutfi Yondri mengaku belum mendapatkan informasi resmi soal lanjutan riset di situs Gunung Padang.
Menurutnya, pembicaraan terkait hal itu mungkin masih sebatas internal di Kementerian Kebudayaan dan Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah Jawa Barat.
“Mungkin baru sebatas pembicaraan internal Kementerian Budaya dan Balai Pelestarian Kebudayaan Jawa Barat,” ujar Lutfi.
Lutfi mengatakan dirinya telah mengirimkan hasil riset dari Lembaga Arkeologi Indonesia mengenai situs itu kepada Kementerian Kebudayaan pada Januari 2025.
Dokumen itu merupakan tindak lanjut dari permintaan kementerian sejak Desember 2024 lalu.
Dari sisi ilmiah, Lutfi menegaskan bahwa Gunung Padang merupakan situs arkeologi yang mencerminkan aspek fisik dan budaya masyarakat masa lampau.
Namun ia juga menegaskan posisi pribadinya yang tidak sejalan dengan teori bahwa Gunung Padang adalah bangunan piramida kuno berusia ribuan tahun.
“Saya termasuk yang kontra pada kesimpulan bahwa Gunung Padang adalah piramida,” tegasnya.
Di sisi lain, peneliti senior BRIN Danny Hilman Natawidjaja menyebutkan bahwa pihaknya sedang merencanakan pembuatan film dokumenter tentang Gunung Padang bersama divisi media Kementerian Kebudayaan.
Baca Juga: Respon Gubernur Jateng Soal Usulan Daerah Istimewa Surakarta, Tegaskan Kewenangan Ada di Pusat
Pengambilan gambar untuk dokumenter itu akan disertai dengan survei lanjutan di lokasi.
“Tidak hanya di Gunung Padang, tapi juga di Toba dan Sulawesi Tengah,” ujarnya pada Selasa, 29 April 2025.
Namun untuk rencana riset ilmiah lanjutan di Gunung Padang dari BRIN, Danny menyebut belum ada kepastian.
“Tidak ada kabar dana,” katanya singkat.
Rencana pemugaran situs Gunung Padang ini menandai langkah baru pemerintah dalam mengangkat potensi warisan budaya prasejarah Indonesia sekaligus membuka ruang diskusi antara pemerintah, ilmuwan, dan publik terkait cara terbaik dalam menjaga peninggalan leluhur.