Siapa yang tak kenal Jembatan Suramadu? Jembatan sepanjang lebih dari 5.400 meter ini telah menjadi ikon yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura sejak tahun 2009.
Lebih dari sekadar infrastruktur, Jembatan Suramadu menyimpan berbagai fakta unik dan cerita menarik yang patut diketahui. Berikut fakta-fakta unik jembatan suramadu dilansir dari liputan6.com:
- Rekor Jembatan Terpanjang di Indonesia
Memiliki panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter, Jembatan Suramadu resmi menyandang predikat sebagai jembatan terpanjang di Indonesia. Struktur ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama.
Selain itu, jembatan ini juga memiliki jalur khusus sepeda motor di sisi luarnya, menjadikannya akses yang nyaman bagi seluruh pengendara. Bahkan, kemegahan Jembatan Suramadu pernah menjadi lokasi penyelenggaraan maraton yang menarik perhatian banyak peserta.
- Tahan Gempa Hingga Skala 7 Richter
Ketahanan Jembatan Suramadu terhadap bencana alam juga patut diacungi jempol. Struktur jembatan ini dirancang agar mampu menahan guncangan gempa hingga skala 7 Richter.
Ditambah dengan sistem antikorosi pada fondasi tiang baja, jembatan ini semakin kokoh dan tahan lama dalam menghadapi berbagai kondisi lingkungan.
- Desain yang Ramah untuk Kapal Besar
Salah satu keunggulan Suramadu adalah desainnya yang memungkinkan kapal besar melintas dengan mudah.
Bentang tengah jembatan memiliki ruang selebar 400 meter secara horizontal dan tinggi sekitar 35 meter, sehingga kapal-kapal besar dapat melintas tanpa hambatan.
Dua pylon (menara) utama jembatan ini menjulang setinggi 140 meter dari permukaan air dan ditopang 144 kabel penopang, menjadikannyastruktur jembatan megah di Indonesia.
- Waktu Tempuh yang Drastis Lebih Singkat
Sebelum adanya Jembatan Suramadu, perjalanan dari Surabaya ke Madura harus ditempuh dengan kapal feri selama 30 menit. Namun, dengan adanya jembatan ini, waktu tempuh terpangkas drastis menjadi hanya sekitar 10 menit.
Baca juga: Warisan Lisan Bernuansa Sufisme dalam Tradisi Syiir Madura
- Kisah dan Mitos Seputar Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu juga menyimpan cerita dan mitos yang berkembang di masyarakat.
Beberapa kisah mistis beredar seiring dengan panjangnya proses pembangunan jembatan ini yang melibatkan banyak pekerja dari berbagai daerah.
Ada yang percaya bahwa kisah-kisah mistis ini muncul akibat kejadian selama proses pembangunan, atau bahkan dari pengalaman pribadi mereka yang melintas di jembatan pada waktu tertentu.
Rasa takut terhadap hal-hal yang tidak diketahui, terutama di tempat yang luas dan sepi seperti jembatan di malam hari, juga sering kali memicu imajinasi dan melahirkan berbagai cerita rakyat yang berkembang dari mulut ke mulut.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada bukti yang bisa memverifikasi kebenaran cerita-cerita mistis ini. Meski begitu, mitos-mitos itu telah menjadi bagian dari budaya lokal dan turut memperkaya cerita seputar Jembatan Suramadu.
- Ramai Diminta Dirobuhkan, Apa Sebabnya?
Belakangan ini, Jembatan Suramadu menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Penyebabnya adalah meningkatnya kasus kriminalitas yang dialami pengendara saat melintas di jembatan ini, terutama pada malam hari.
Akibatnya, muncul berbagai tuntutan dari masyarakat, mulai dari penutupan sementara hingga perobohan jembatan. Polemik ini menuai pro-kotra di kalangan warga dan pemerintah.
Menanggapi keluhan itu, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, atau yang akrab disapa Cak Ji, angkat bicara melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @cakj1.
Menurut Cak Ji, pengelolaan Jembatan itu sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian PUPR. Dengan demikian, Pemerintah Kota Surabaya tidak memiliki kewenangan apa pun dalam mengelola Jembatan Suramadu.
“Pemerintah Kota Surabaya tidak memiliki suatu kewenangan untuk melaksanakan peraturan yang ada di sana,” ujar Armuji.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk mencari solusi terbaik agar tidak ada pihak yang saling menyalahkan.