Festival Mudik 2025 di Kabupaten Wonosobo berlangsung sukses dan meriah.
Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian Festival Balon Udara yang digelar di 12 kecamatan sejak 1 hingga 6 April 2025.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam sambutannya di Alun-alun Wonosobo pada Minggu (6/4), mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pelestarian tradisi balon udara yang dikemas dalam acara aman dan tertib.
“Festival ini menjadi wadah masyarakat untuk merayakan tradisi secara aman dan tertib, sekaligus mencegah praktik penerbangan balon udara liar yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Ia menegaskan, tahun ini Pemkab mencanangkan target “zero balon liar” dengan memperluas kegiatan ke tingkat kecamatan.
Baca Juga: Langit Wonosobo Dipenuhi 119 Balon Udara pada Festival Mudik 2025
Afif menyebut tradisi balon udara adalah warisan budaya yang membutuhkan keahlian khusus, sehingga harus dilestarikan dengan baik.
“Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen menggelar event penerbangan balon udara sesuai aturan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya berkolaborasi dengan AirNav Indonesia dan Kementerian Perhubungan untuk memastikan keselamatan ruang udara di wilayah Jawa Tengah.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan festival tahun ini.
Ia menyebut jumlah balon liar menurun drastis dari 50 kasus di tahun lalu menjadi hanya 19 kasus.
“Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keselamatan penerbangan,” ungkapnya.
Avirianto juga mengimbau masyarakat agar terus mematuhi aturan penerbangan balon yang berlaku.
Menurutnya, tradisi bisa tetap berjalan tanpa mengabaikan keselamatan.
“Kami sangat mendukung tradisi balon udara. Namun, kita semua punya tanggung jawab menjaga ruang udara Indonesia agar tetap aman,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Agus Wibowo, menambahkan bahwa puncak festival kali ini diikuti 40 komunitas balon udara.
Ia berharap tahun depan penyelenggaraannya bisa lebih baik lagi.
“Antusias masyarakat cukup tinggi. Sejak pukul 05.30 WIB mereka sudah berdatangan ke lokasi,” ungkapnya.
Agus menjelaskan, Festival Mudik ini juga dimeriahkan peserta dari Brazil dan Colombia.
Hal ini, menurutnya, menambah semarak acara dan memperkenalkan budaya Wonosobo ke dunia.
“Festival ini bukan hanya hiburan, tapi juga bentuk rasa syukur dan kebersamaan masyarakat Wonosobo,” katanya.
Baca Juga: Kembaran Ballon Culture Festival 2025, Warisan Tradisi yang Kian Menggeliat
Selama delapan hari pelaksanaan, festival ini juga diisi berbagai kegiatan kesenian seperti tari lengger, kuda lumping, dan bazar kuliner tradisional.
Pemerintah menetapkan aturan ketat untuk peserta balon udara.
“Ukuran maksimal balon adalah lebar 4 meter dan tinggi 7 meter. Balon harus diikat dengan minimal tiga tali sepanjang 30 meter,” jelas Agus.
Dengan peraturan itu, balon hanya bisa terbang hingga ketinggian di bawah 150 meter dan tidak terbang bebas.
Festival Mudik 2025 pun ditutup dengan penuh suka cita, membawa harapan untuk penyelenggaraan yang lebih meriah dan tertib di tahun berikutnya.