By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Filosofi Di Balik Batik Korpri, Simbol Pengabdian Pegawai Negeri
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Filosofi Di Balik Batik Korpri, Simbol Pengabdian Pegawai Negeri
Warisan Budaya

Filosofi Di Balik Batik Korpri, Simbol Pengabdian Pegawai Negeri

Achmad Aristyan
Last updated: 28/12/2024 15:41
Achmad Aristyan
Share
batik korpri
Batik Korpri menjadi representasi semangat dan pengabdian para Pegawai Negeri. Foto: kemenparekraf.go.id
SHARE

Setiap tanggal 29 November diperingati sebagai Hari Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia), sebuah momen penting yang diakui melalui Keppres RI Nomor 82 Tahun 1971.

Keppres ini menetapkan Korpri sebagai satu-satunya wadah untuk menghimpun dan membina seluruh pegawai Republik Indonesia di luar kedinasan. 

Korpri bertujuan untuk memperkuat stabilitas politik dan sosial negara, serta memelihara semangat nasionalisme di kalangan para pegawai negeri sipil. Seiring berjalannya waktu, Korpri telah menjadi simbol profesionalisme, dedikasi, dan semangat pengabdian para pegawai negeri kepada negara. 

Salah satu simbol khas dari Korpri yang paling mencolok adalah seragam batiknya. Seragam batik Korpri bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga sebuah identitas yang menggambarkan kebanggaan dan semangat kebersamaan dalam melaksanakan tugas negara.

Desain Batik Korpri

Melansir dari Kompas, seragam batik Korpri telah mengalami berbagai perubahan desain sejak pertama kali diperkenalkan, mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan untuk tampilan yang lebih modern dan dinamis.

Setiap desain seragam batik Korpri memiliki makna filosofis yang mendalam, yang bertujuan untuk menanamkan rasa bangga dan semangat kebersamaan di kalangan anggotanya.

Desain seragam batik Korpri terbaru mengusung filosofi:

  1. Bhumi, warna emas, melambangkan kesuburan bumi Nusantara dan pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan. 
  2. Nusa, warna biru muda, menggambarkan pulau-pulau Indonesia yang indah dan udara bersih sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia.
  3. Segara, warna biru tua, merepresentasikan lautan luas, simbol utama Indonesia sebagai negara maritim.

Selain itu, seragam batik Korpri juga menggabungkan berbagai motif batik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti motif batik Aceh (Sumatera), kawung (Jawa), tato badan (Kalimantan), pa tedong atau kepala kerbau (Sulawesi), dan burung Cenderawasih (Papua). Setiap motif ini memiliki makna filosofis yang memperkaya makna dari seragam batik Korpri.

Baca juga: Melestarikan Warisan Nusantara di Rumah Batik Jawa Timur

Peraturan Batik Korpri

Dilansir dari korpri.go.id, seragam batik Korpri dikenakan anggota Korpri dalam berbagai acara resmi, seperti upacara hari ulang tahun Korpri, upacara rutin setiap tanggal 17 setiap bulan, upacara hari besar nasional. Penggunaan seragam ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap nilai-nilai organisasi.

Perbedaan juga terlihat pada desain seragam batik Korpri untuk pria dan wanita. Kemeja batik untuk pria memiliki kerah berdiri dengan lengan panjang dan manset, sementara seragam untuk wanita memiliki kerah tidur dengan lengan panjang tanpa manset dan kancing lebih banyak. 

Pegawai wanita yang tidak berjilbab diperkenankan memakai rok pendek, sementara yang menggunakan jilbab harus memakai jilbab berwarna biru tua.

Lambang Korpri

Dilansir dari kemenparekraf.go.id, Lambang Korpri yang diciptakan Aming Prayitno, seorang pelukis asal Surakarta, memiliki tiga unsur utama yang menggambarkan makna filosofis organisasi ini.

Pohon dengan 17 ranting, 8 dahan, dan 45 daun melambangkan peranan Korpri sebagai aparatur negara sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, berfungsi sebagai pelindung dan pengayom negara. 

Rumah berbentuk balairung dengan lima tiang simbolik menyatakan tempat persatuan dan pemersatu seluruh anggota Korpri, serta perekat bangsa untuk mendukung pemerintahan Indonesia.

Sedangkan sayap besar dan kuat menggambarkan pengabdian serta perjuangan Korpri dalam menciptakan organisasi yang mandiri dan profesional.

Dengan filosofi ini, lambang Korpri tidak hanya mencerminkan semangat kebersamaan dan pengabdian, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap tujuan nasional yang berlandaskan Pancasila. 

You Might Also Like

Bebegig Sukamantri Representasi Penjaga Lingkungan Ciamis

Nyonya Pang, Toko Oleh-Oleh Legendaris di Muntilan Magelang

Empal Gentong, Kuliner Nusantara Khas Cirebon

Tari Caci Simbol Keperkasaan Laki-Laki Manggarai

Memahami Filosofi Habonaron Do Bona Di Simalungun

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article 5 Lokasi Astrotourism, Berwisata Sambil Mengamati Benda Langit
Next Article Kuliner Ekstrem Paniki, Kelelawar Berbumbu Khas Manado
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?