Forum Menteri Pendidikan negara-negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) resmi berakhir Jumat, 17 Mei 2025, di Jeju, Korea Selatan. Forum ini menghasilkan kesepakatan 21 poin kerja sama non-mengikat.
Kerja sama ini menitikberatkan pada penyediaan pendidikan berkualitas dan inklusif sebagai landasan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.
Wakil Menteri Pendidikan Korea Selatan, Oh Seuk Hwan, yang memimpin forum menekankan pentingnya pendidikan yang adaptif terhadap teknologi guna membentuk generasi masa depan yang kompetitif secara global.
Dalam kesempatan ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, Abdul Mu’ti, mengungkapkan bahwa Indonesia akan mulai mengintegrasikan materi literasi digital, pemrograman (coding), dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum nasional. Materi ini akan diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan.
“Untuk mempersiapkan anak-anak Indonesia dalam menghadapi era digital, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan memasukkan materi terkait dengan literasi digital, termasuk coding dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke dalam kurikulum nasional sebagai pilihan,” ucap Abdul Mu’ti dilansir dari kemendikdasmen.go.id.
Baca juga: DWP DLH Wonosobo Gelar Workshop Kelola Sampah Rumah Tangga

Ia menambahkan bahwa langkah ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun pemikiran komputasional dan pemahaman etika AI.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki peran penting dalam pendidikan, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas akses, mempersonalisasi pembelajaran, serta menciptakan metode belajar yang berpusat pada siswa.
Seluruh negara anggota APEC sepakat untuk saling berbagi praktik terbaik dalam penerapan AI di bidang pendidikan, mencakup metode pembelajaran, pengembangan konten, hingga sistem penilaian. Diskusi mengenai optimalisasi teknologi dalam pendidikan akan terus dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Baca juga: Fadli Zon Soroti Kesuksesan Film Jumbo di Festival Film Cannes
Menanggapi arah kebijakan yang semakin mengarah pada digitalisasi pendidikan, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menyatakan bahwa pihaknya akan berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) serta Direktorat Pendidikan Guru (Ditjen PDM) untuk membangun ekosistem pendukung transformasi digital ini.
“BSKAP dan (Direktorat Jenderal) GTKPG akan berkolaborasi, BSKAP mempersiapkan konsep, GTK mempersiapkan guru, dan (Direktorat Jenderal) PDM untuk sekolahnya,” kata Toni.
Ia menegaskan bahwa transformasi ini bertujuan agar para guru tidak hanya mahir menggunakan teknologi, tetapi juga mampu menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.
Forum Menteri Pendidikan APEC ini menegaskan komitmen negara-negara anggotanya untuk bersama-sama mewujudkan sistem pendidikan masa depan yang berkualitas, inklusif, dan berbasis teknologi, dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.