By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Goa Reregan, Wisata Budaya Dan Alam Pangandaran
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Goa Reregan, Wisata Budaya Dan Alam Pangandaran
Pariwisata

Goa Reregan, Wisata Budaya Dan Alam Pangandaran

Ridwan
Last updated: 14/10/2024 02:01
Ridwan
Share
3 Min Read
Foto: dailypangandaran.com
SHARE

Goa Reregan berlokasi di desa wisata Selasari, kampung Salakambang kecamatan Parigi, kabupaten Pangandaran atau sekitar 1 jam perjalanan dari pusat Pemerintahan Kabupaten Pangandaran. Merupakan destinasi wisata alam dan budaya yang menarik banyak wisatawan. 

Salah satu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan dari Goa Reregan yaitu memiliki stalagmit dan stalaktit yang masih alami. Selain itu, beberapa warisan budaya juga menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan. Misalkan seperti peninggalan manusia purba yang pernah tinggal di gua tersebut 

Panjang Goa Sutra Reregan sekitar 56,58 meter dan memiliki dua mulut gua yang menghadap ke arah barat dan arah timur. Ukuran mulut gua yang berada di sebelah barat memiliki lebar 8,44 meter dan tinggi 21,88 meter, sedangkan mulut gua sebelah timur memiliki ukuran lebar t 12,66 meter dan tinggi t 7,23 meter. 

Untuk menuju tempat ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama sekitar 10 menit dari pintu gerbang masuk yang berada di jalan desa. Goa ini terbentuk dikarenakan bentukan alam yang berada di perbukitan karst. 

Melansir dari Buku Database Cagar Budaya, Kabupaten Pangandaran oleh Kemendikbud Balai Pelestarian Banten (BPCB) halaman 13, penamaan Goa Sutra Reregan diberikan oleh masyarakat sekitar yang memiliki arti “gua rentetan atau gua yang berderet. Selain itu, dikarenakan pintu masuk Goa Reregan dapat menuju gua-gua lain yang berada di sekitarnya. 

Menurut berbagai sumber, gua ini merupakan dari masa prasejarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan gejala arkeologis berupa alat batu dari bahan batuan obsidian dan temuan Kjokkenmoddinger (sampah dapur dalam bahasa Denmark), yang berupa tumpukan fosil kulit kerang dan siput, dan temuan tulang hewan.

Kemudian, banyak juga ditemukan ornamen untuk keperluan hidup manusia purba, seperti batu, pisau, kerang untuk makan, dan lainnya. Penemuan tersebutlah yang membuat tempat wisata ini menjadi semakin menarik. 

Selain itu, pengujung juga dapat menikmati beberapa spot selfie di atas perahu dengan hamparan hutan yang hijau, selfie dengan background hutan tutupan Selasari. Dari gua ini pengunjung juga dapat melihat sunset dan sunrise di satu tempat. 

Tempat ini dibukan setiap hari mulai pukul 07.00 a.m. sampai dengan 06.30 p.m. Dengan biaya terjangkau, wisatawan sudah mendapatkan tiket masuk, makan, layanan tempat parkir, perlengkapan, hingga pemandu untuk menjelajahi gua. Fasilitas umum yang ada berupa kamar mandi umum, mushola, selfie area, berbagai tempat makan yang lezat, hingga wifi area. 

Pemerintah Desa setempat terus berupaya mempromosikan tempat ini sebagai destinasi wisata unggulan. Berbagai upaya promosi dilakukan melalui media sosial, partisipasi dalam pameran pariwisata, dan kerja sama dengan agen perjalanan. Harapannya, tempat wisata ini dapat semakin dikenal hingga ke kancah internasional (Anisa Kurniawati-Berbagai Sumber)

You Might Also Like

Pesona Embung Bansari Temanggung di Antara 9 Gunung

Souvenir Songket Sigek Art Kenangan dari Sawahlunto

Carnaval Angso Duo, Lestarikan Budaya dan Geliatkan Ekonomi

Gua Jatijajar Kebumen, Keindahan Alam di Kedalaman

Talang Londo: Wisata Sejarah Bernuansa Belanda di Magelang

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Pesona Wastra Jabar, Majukan UMKM dan Industri Fesyen
Next Article Museum Nasional Indonesia Kembali Dibuka Usai Revitalisasi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?