By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Goyang Karawang, Lahir dari Lingkungan Masyarakat Agraris 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Goyang Karawang, Lahir dari Lingkungan Masyarakat Agraris 
Warisan Budaya

Goyang Karawang, Lahir dari Lingkungan Masyarakat Agraris 

Anisa Kurniawati
Last updated: 09/01/2025 05:28
Anisa Kurniawati
Share
Goyang Karawang, gaya menari rancak dan khas dari para penari Karawang tempo dulu. Foto: Tangkapan layar Youtube/Sastra Sunda Unpad
SHARE

Goyang Karawang adalah istilah gaya menari dari daerah Karawang, Jawa Barat yang khas dengan goyang pinggulnya. Sebenarnya julukan ini telah lama dikenal sebelum kemunculan seni Jaipong.

Kesenian ini lahir dari masyarakat Karawang yang agraris dan daerahnya dulu menjadi lumbung padi Indonesia. Kemunculan istilah gaya tarian ini, belum diketahui pasti kapan munculnya.

Menurut beberapa sumber, istilah Goyang Karawang ini mulai populer awal sejak tahun 1980-an. Sedangkan, seniman lain menyebut sejak tahun 1970 sudah ada istilah itu. 

Mengutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, istilah gaya tarian itu dikenal sejak masa revolusi perjuangan. Istilah ini digunakan untuk menyebut tingginya semangat perjuangan masyarakat Karawang melawan penjajah.

Akar Tarian 

Julukan “goyang Karawang” sendiri sebenarnya sudah ada sebelum seni Jaipong. Di dalam gerakan kesenian Jaipong pun dikenal dengan istilah 3G (goyang, gitek, geol).

Goyang merupakan ayunan pinggul tanpa hentakan. Sedangkan gitek adalah gerakan pinggul yang menghentak dan mengayun. Sementara untuk gerakan geol adalah gerakan pinggul yang memutar.

Dari istilah inilah julukan goyang karawang muncul dan sering diidentikkan dengan seni Jaipong. 

Goyang Karawang adalah gaya menari rancak dan khas dari para penari Karawang tempo dulu. Menurut pemerhati budaya, gerakan pitu menggambarkan karakter masyarakat Karawang yang terbuka, periang, dan apa adanya. 

Hal ini dipengaruhi lingkungan masyarakat Karawang dulu yang sebagian besar bekerja di bidang agraria. Hidupnya sederhana, terbuka, dengan ekspresi jujur apa adanya. Mereka menari terbuka dan penuh kejujuran. 

Karena tidak ada pihak penguasa yang harus diperhatikan penilaiannya. Mereka menari untuk kesenangan atau hiburan setelah bekerja di sawah dan ladang. Namun ada padangan, goyangan itu dianggap lebih menampilkan sisi erotisme.

Kesenian ini pun sering dianggap negatif dan memiliki sebuah citra buruk. Maka dari itu seiring perkembangannya, berbagai pihak seperti pemda berupaya merubah pandangan negatif itu. 

Salah satunya adalah dengan mengadakan Festival Goyang Karawang yang berhasil tercatat dalam Museum Rekor Rekor Indonesia (MURI) sebagai festival yang dilaksanakan oleh penari terbanyak, yaitu 17.000 orang.

Bukan Goyangan Erotis

Pada dasarnya gaya tarian ini bukanlah nama tarian erotis tapi merujuk pada gerakan yang dilakukan penari ronggeng. Gerakan ini juga ditampilkan dalam kesenian Topeng Banjet/bajidor yang popular. 

Seiring perkembangan zaman, gaya menari yang “erotis” penuh dengan sensualitas dipandang negatif. Sebagian masyarakat mengangga gerakan tari ini terlalu berlebihan. Selain itu juga menonjolkan sisi sensitif tubuh penari (wanita). 

Padahal tarian ini tercipta karena pengaruh lingkungan masyarakat Karawang yang agraris. Hal itu tidak memungkinkan mereka memiliki waktu memikirkan kreasi seni yang rumit.

Segala sesuatunya mereka lakukan dengan apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan langsung. Di sisi lain, kesenian ini terlahir dari sebuah jalinan keakraban antar sesama.

Mereka menari untuk diri sendiri, menghibur teman dan tetangga. Mereka tidak menari untuk mendapatkan pengakuan atau kehormatan pihak lain. Hingga kini, Goyang Karawang meruakan salah satu kekayaan seni budaya Indonesia.

You Might Also Like

Senjata Tradisional Kujang, Pusaka Ikon Budaya Jawa Barat

Menikmati Serabi Ngampin Berkuah Santan Khas Ambarawa

Trem Batavia, Primadona Transportasi Jakarta Tempo Dulu

Mi Ongklok Longkrang: Ikon Kuliner Wonosobo Sejak 1975

5 Kota di Indonesia dengan Kemeriahan Perayaan Cap Go Meh

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Gugum Gumbira, Maestro Tari Jaipongan Legendaris Jawa Barat
Next Article Media Berbagi Jelang Ramadhan Melalui Tradisi Punggahan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?