By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Gunung Papandayan: Pesona Kawah, Edelwis dan Hutan Mati
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Gunung Papandayan: Pesona Kawah, Edelwis dan Hutan Mati
Pariwisata

Gunung Papandayan: Pesona Kawah, Edelwis dan Hutan Mati

Anisa Kurniawati
Last updated: 11/11/2024 11:11
Anisa Kurniawati
Share
Panorama Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Foto: disparbud.jabarprov.go.id
SHARE

Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat,  memiliki daya tarik tersendiri bagi wiatawan. Keindahan bunga edelweisnya, bau belerang, hingga pemandangan alam yang menakjubkan membuat pengunjung semakin betah berada di kawasan wisata ini. 

Bagi pendaki pemula, Gunung Papandayan memiliki medan yang bersahabat. Gunung berketinggian 2.665 MDPL ini memiliki jalur pendakaian yang tidak terlalu sulit. Terletak di Kecamatan Cisurupan dan Kabupaten Garut, ada dua jalur yang biasa digunakan dalam mendaki. 

Pertama, melalui jalur Cisurupan yang memiliki trek mudah dan lebih aman.  Jalur ini pilihan bagi para pendaki pemula. Jalur kedua yaitu Pengalengan, jalur ini masih alami dan menantang. Saat menempuh perjalanan menuju puncak, pendaki akan melintasi hamparan padang bunga edelweis. Pemandangan menarik lainnya yaitu pemandangan pepohonan kering akibat erupsi.

Baca juga: Gunung Ciremai, Wisata Alam Ke Atap Negeri Pasundan

Gunung Papandayan juga memiliki destinasi wisata menarik yakni Kawah Mas, Kawah Baru, dan Hutan Mati. Gunung ini termasuk masih aktif, dan tercatat sudah terjadi 4 kali letusan. Terakhir meletus pada tahun 2002. Kawah-kawah disana sering berpindah-pindah secara acak. Setidaknya terdapat 14 kawah di gunung ini. 

Kawah Mas menjadi kawah paling besar. Letusan yang terjadi pada tahun 2002, mengakibatkan terbentuk Kawah Baru. Kawah Baru ini memiliki danau air dingin berdiameter 10 meter, berada tepat di bawah kawah. Uniknya danau ini berwarna hijau kehitaman, terkadang bening dan tak berwarna.

Objek menarik lainnya yaitu Hutan Mati. Kawasan hutan mati terlihat menyeramkan tetapi memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung. Perpaduan  antara pohon-pohon kering berwarna hitam dan tanah putih menjadikan pemandangan yang indah. Hutan mati adalah kawasan pohon-pohon mati yang terbakar akibat letusan Gunung Papandayan.

Baca juga: Wisata di Balik Pegunungan Menoreh Kulon Progo

Area lain yang menarik adalah Ghober Hoet. Tempat ini merupakan kawasan alternatif untuk mendirikan tenda saat Pondok Saladah penuh. Kawasan ini memiliki pemandangan ke bawah gunung yang indah. Meski terdiri dari hamparan tanah dengan sedikit bebatuan, tempat ini tetap memberikan pemandangan menawan. Terlebih lagi area ini memiliki fasilitas sumber air bersih dan toilet. 

Gunung Papandayan sabagt tepat bagi para pencinta alam, petualang, ataupun yang hanya sekadar untuk menikmati pemandangan saja. Ditambah lagi dengan jalur yang mudah dan destinasi wisata yang menarik. Namun, tetap memperhatikan keselamatan bila berkunjung ke kawasan ini.(Diolah dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Desa Wisata Pulisan, Pesona Alam dan Budaya Likupang

Agrowisata Banongan Situbondo Dengan Pesona Pantai Firdaus

Eksplorasi Destinasi Wisata Jailolo, Halmahera Barat

Rumah Peri, Permata Tersembunyi di Perkebunan Teh Tambi

Bikin Kenangan di Jembatan Istagramable Bandung

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Jejak Laksamana Hang Nadim dalam Sejarah Batam
Next Article Pantai Tanjung Tinggi, Latar Ikonik Film Laskar Pelangi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?