Dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Timur Tengah, Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon mengadakan pertemuan strategis dengan Menteri Kebudayaan Qatar, Sheikh Abdulrahman bin Hamad Al-Thani, di Istana Amiri Diwan, Doha. Pertemuan ini membahas upaya untuk memperkuat kerja sama budaya
Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan budaya antara kedua negara. Pertemuan ini membahas berbagai upaya untuk memperkuat kerja sama budaya Indonesia-Qatar.
Disamping itu juga menekankan pentingnya budaya sebagai kekuatan strategis dalam pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
“Indonesia memandang kebudayaan sebagai soft power yang strategis. Kita ingin membangun jejaring budaya global yang mencerminkan nilai-nilai Islam yang damai, beradab, dan penuh toleransi,” ujar Fadli Zon, dilansir dari infopublik.id, Selasa (15/4/2025).
Fadli juga menekankan bahwa Indonesia dan Qatar memiliki pandangan serupa mengenai peran budaya dalam menciptakan pemahaman lintas bangsa. Ia menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong investasi di sektor budaya serta mengembangkan industri kreatif sebagai penggerak ekonomi berbasis budaya.
Baca juga: Indonesia–Turki Perkuat Diplomasi Melalui Kerjasama Kebudayaan
“Dengan mengolah potensi budaya secara berkelanjutan, kita tidak hanya melestarikan, tetapi juga menciptakan nilai tambah budaya yang mampu menggerakkan perekonomian nasional,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, kedua negara sepakat menyusun Nota Kesepahaman di Bidang Kebudayaan. Dokumen ini akan menjadi dasar hukum dan kerangka strategis kerja sama jangka menengah dan panjang di berbagai sektor budaya.
Kerja sama ini mulai dari pertukaran seniman, pelestarian warisan budaya, hingga pengembangan industri kreatif dan pariwisata berbasis budaya.
Fadli berharap kunjungan ini dapat semakin mempererat hubungan diplomatik kedua negara melalui diplomasi budaya, sekaligus membuka peluang kerja sama nyata yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Langkah ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam menjadikan budaya sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional dan diplomasi global, khususnya dengan negara-negara sahabat di dunia Islam.