Istana Cipanas terletak di kawasan kaki pegunungan Gunung Gede, Cianjur, Jawa Barat yang berudara sejuk, tepatnya di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet. Istana ini berada lebih kurang 103 km dari Jakarta ke arah Bandung melalui Puncak.
Istana Kepresidenan Tertua di Indonesia ini berperan penting dalam perkembangan politik dan budaya di Indonesia. Selain Istana Cipanas, terdapat 8 istana Kepresidenan lainnya antara lain, Istana Merdeka dan Istana Negara di Jakarta, Istana Bogor, Istana Yogyakarta, Istana Tampaksiring (Bali) serta Istana Negara dan Istana Garuda di IKN, Kalimantan Timur.
Dilansir dari presiden.go.id, Istana Cipanas didirikan berawal dari ekspedisi Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff ke wilayah Priangan. Perjalanan sang Gubernur mencapai Kampoeng Baroe, dilanjutkan ke Cisarua dan terus mendaki ke arah Puncak. Saat berada di puncak, Van Imhoff menemukan sumber air panas dan langsung jatuh cinta dengan tempat itu.
Dia kemudian berniat membangun sebuah rumah peristirahatan. Bangunan itu diilhami rumah musim panas Eropa, tetapi dengan memadukan arsitektur tropis. Istana Cipanas dibangun 742 dan selesai 1746. Hampir seluruh konstruksi bangunan terbuat dari kayu jati. Selepas Van Imhoff meninggal bangunan dikelola pemerintah kolonial dan menjadi milik Indonesia saat bangsa ini merdeka.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Istana Negara IKN
Era Pemerintahan Republik Indonesia
Berbagai bangunan ditambahkan lagi pada era Republik Indonesia. Bangunan ini sebagai salah satu Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Fungsinya sebagai tempat peristirahatan Presiden dan Wakil Presiden dan keluarga. Beberapa Presiden juga menjadikannya sebagai tempat pernikahan para keluarga Presiden Indonesia.
Pada 1954, Bung Karno menambahkan sebuah bangunan sederhana yang hingga sekarang disebut Gedung Bentol. Karena bentol-bentol batu kali yang diekspos, baik pada dinding maupun pada lantai luar bangunan. Di era Presiden Soeharto juga dibangun paviliun kembar Nakula dan Sadewa.
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri ditambahkan fasilitas kolam air mancur mungil, tiang bendera, kolam renang air panas dan dingin, dan juga kolam pemancingan.
Istana ini menjadi saksi beberapa peristiwa penting. Misalkan rapat kebijakan ‘Sanering’ (pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang). Selain itu pernah juga digunakan sebagai perundingan damai bagi faksi-faksi Filipina yang bertikai. Istana Cipanas memang berfungsi persis seperti di zaman Hindia Belanda, sebagai tempat istirahat para pejabat tinggi negara. Jarang dijadikan ajang pertemuan formal.
Karena semakin ramai pengunjung, ditambahkanlah tiga bangunan lagi. Paviliun-paviliun itu sekarang bernama Arjuna, Yudhistira, dan Bima. Bagian belakang bangunan induk juga diperpanjang untuk mementaskan berbagai kesenian.
Istana Kepresidenan Cipanas kemudian ditetapkan menjadi cagar budaya pada 22 Juni 2010.Istana ini bisa dikunjungi masyarakat umum. Dalam kunjungan ini, pengunjung bisa berkeliling bangunan yang sudah berusia ratusan tahun sambil menikmati pemandangan asri.
Istana Cipanas dikenal terdapat Pemandian Air Panas Alam. Bagi pencinta tanaman tempat ini juga memiliki Taman Herbalia yang memiliki lebih dari 300 koleksi tanaman obat. Bagi yang ingin berkunjung ke Istana Kepresidenan ini, dibuka Senin-Jumat mulai pukul 08.00 -16.00.