Jaran Kencak adalah salah satu seni tradisional khas Lumajang, Jawa Timur, yang menggabungkan kelincahan kuda dengan pakaian zirah perang Jawa.
Seni ini populer tidak hanya di Lumajang, tetapi juga tersebar ke wilayah-wilayah seperti Pasuruan, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan Tengger.
Dalam kesenian serupa, dikenal Jaran Jenggo di kawasan Pantura dan Kuda Renggong di Jawa Barat.
Sejak 1755
Melansir dari Wikipedia, awal mula Jaran Kencak terjadi pada tahun 1755, ketika kuda dalam rombongan dari Ponorogo hendak menuju Bali untuk menjalin hubungan dengan keturunan Batara Kathong, tokoh dari kerajaan Majapahit.
Saat tiba di Lumajang, kuda-kuda yang mengenakan zirah perang khas pewayangan mulai memberontak. Akibatnya beberapa anggota rombongan memutuskan untuk tinggal di Lumajang demi menjinakkan kuda, sementara sisanya melanjutkan perjalanan ke Bali.
Baca juga: Kesenian Jaran Bodhag, Hiburan Dengan Kuda Tiruan
Proses menjinakkan kuda ini menarik perhatian masyarakat setempat, yang kemudian menjadikannya hiburan dan menciptakan kesenian bernama Jaran Ngepang (kuda menendang), sebelum akhirnya lebih dikenal sebagai Jaran Kencak.
Pada tahun 1806, migrasi besar-besaran masyarakat Madura ke daerah tapal kuda, termasuk Lumajang, membawa pengaruh terhadap Jaran Kencak. Mereka lalu memadukan seni ini dengan budaya lokal sehingga terbentuk dua jenis utama kesenian khas yang dikenal hingga kini, yakni:
- Jenis Pencak
Dalam jenis ini, kuda dengan pakaian zirah minimalis bertarung secara simbolis melawan pendekar atau pawang. Gerakan-gerakan kuda ini terinspirasi Jaran Ngepang yang penuh dinamika.
- Jenis Hias
Jenis ini lebih menonjolkan keindahan visual dengan kuda yang mengenakan kostum besar, penuh warna-warni, rumbai-rumbai, dan hiasan bulu merak. Jenis ini terinspirasi dari kehadiran Reog Ponorogo yang juga memiliki pengaruh besar di Lumajang. Tidak seperti jenis Pencak, kuda dalam Jaran Kencak Hias tidak melakukan gerakan atraktif.
Baca juga: Sejarah dan Variasi Kesenian Jaranan di Kediri
Musik Pengiring Jaran Kencak
- Gamelan Reyog, Musik rancak dengan nuansa khas Bali, dipadukan dengan terompet berirama Reyog Ponorogo.
- Gamelan Saronen, Musik tradisional khas Madura yang juga memiliki tempo cepat dan terompet dengan nada unik.
Kolaborasi Seni
Jaran Kencak tidak hanya dipentaskan di Lumajang. Seni ini sering ditampilkan dalam acara adat seperti khitanan, pernikahan, hingga karnaval perayaan hari jadi Lumajang.
Kesenian ini juga sering berkolaborasi dengan seni lain, seperti Tari Glipang dan Reog Ponorogo. Bahkan, seni serupa seperti Jaran Serek telah berkembang di Sumenep, Madura, sebagai hasil inspirasi dari Jaran Kencak. (Dari berbagai sumber)