By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jejak Perjuangan Rakyat Kalimantan di Museum Wasaka
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Jejak Perjuangan Rakyat Kalimantan di Museum Wasaka
Pariwisata

Jejak Perjuangan Rakyat Kalimantan di Museum Wasaka

Anisa Kurniawati
Last updated: 02/11/2024 23:22
Anisa Kurniawati
Share
Foto: wikimedia commons/ Ezagren
SHARE

Museum Wasaka, cagar budaya itu berada di tepi Sungai Martapura dan hanya berjarak beberapa meter saja dari Jembatan Banua Anyar. Museum ini menyimpan banyak benda bersejarah peninggalan perjuangan rakyat Kalimantan melawan penjajahan Belanda. 

Berlokasi tepatnya di Gang H. Andir, Kampung Kenanga Ulu, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, museum ini berbentuk bangunan rumah tradisional dari suku Banjar, yaitu bubungan tinggi. 

Museum Waja Sampai Kaputing atau kerap disingkat Museum Wasaka saat ini diresmikan pada tanggal 10 November 1991. Saat ini memiliki sekitar  425 koleksi yang dipajang baik realia (asli) dan replika (tiruan). 

Koleksi tersebut dibagi menjadi delapan klasifikasi koleksi yakni senjata tradisional, senjata api, peralatan markas, pakaian pejuang, peralatan bengkel senjata, aneka senjata magis, alat transportasi, serta dokumen. 

Asal-Mula Bangunan Wasaka

Dilansir dari antaranews.com, mulanya museum tersebut merupakan rumah milik Datu Jalal, pengusaha sukses yang lahir pada akhir abad ke-18. Proses pengerjaannya sendiri, dibantu langsung oleh pekerja muslim asal Singapura. 

Datu Jalal tinggal bersama keluarga besarnya hingga wafat dan kemudian pada tahun 1988 rumah tersebut dibeli pemerintah atas masukan dari ZA Maulani. Rumah tersebut sempat dijadikan rumah budaya yang memberikan informasi tentang kehidupan pada periode pemerintahan HM Said. 

Kemudian bangunan tersebut difungsikan sebagai museum dan diresmikan pada 10 November 1991. Nama museum tersebut adalah Waja Sampai Kaputing atau disingkat Wasaka. Nama tersebut diambil menggunakan bahasa Banjar yang artinya tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir.

Kalimat ini sendiri berasal dari semboyan Pangeran Antasari, yang kala itu menggelorakan kalimat tersebut saat menghadapi kolonial Belanda. Saat awal museum berdiri, hanya memiliki tujuh koleksi dan setiap tahunnya selalu bertambah dari pencarian ke seluruh penjuru wilayah Kalimantan Selatan termasuk hibah dari ahli waris dari sang pejuang.

Koleksi Museum Wasaka

Koleksi Museum Wasaka terdiri dari benda peninggalan dari perjuangan rakyat Kalimantan Selatan saat melawan Belanda. Beberapa diantaranya yaitu berbagai jenis senjata yang digunakan pejuang Banjar di masa revolusi fisik tahun 1945-1949.

Kemudian ada juga pakaian barajah yang terdiri dari baju kaus dalam, baju luar, ikat kepala dan babat. Uniknya baju tersebut bertulisan mantra-mantra tertentu agar kebal dari serangan musuh. Tak hanya itu, museum ini juga menampilkan senjata-senjata tajam tradisional seperti mandau dan tombak. 

Terdapat juga pancar mirah milik pejuang bergelar Pembelah Batung dari Kabupaten Hulu Sungai Utara yang digunakan pada pertempuran Kota Amuntai tanggal 28 Desember 1948. Di bagian tengah, di lorong sebelah kanan, dipamerkan teks proklamasi pernyataan warga Kalimantan Selatan untuk bergabung sebagai bagian dari NKRI.

Jika masuk lagi ke bagian belakang, ada replika pembuatan senjata tajam dan pistol milik para pejuang beserta patung si pembuat senjatanya. Menurut penjaga museum, replika tersebut dibuat di Yogyakarta, dan masih banyak koleksi lainnya. 

Untuk masuk ke Museum Wasaka, pengunjung tak dipatok tarif sepeser pun alias gratis. Namun, hanya membayar biaya untuk parkir sebesar 3 ribu hingga 5 ribu. Museum ini dibuka setiap Selasa hingga Kamis pukul 09.00-12.00 dan 1.30-3.00 Wita, Jumat pukul 09.00-11.00 Wita serta Sabtu dan Minggu pukul 09.00-12.30 Wita. (Dari Berbagai sumber)

You Might Also Like

Danau Kastoba Pulau Bawean Bukan Tempat Wisata Biasa

Melihat Kekayaan Budaya Dayak di Desa Pampang Samarinda

InJourney Airports Bikin Bandara Soekarno-Hatta Kian Cantik

5 Atraksi Wisata Ikonik di Indonesia Favorit Wisatawan Dunia

Mengapa Dark Tourism Penting Bagi Generasi Muda Indonesia?

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Sensasi Rasa Mie Bancir, Sajian Mie Kuning Asal Banjarmasin
Next Article Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Terbaik di Indonesia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Kota Tua Padang
Kawasan Kota Tua Padang Direvitalisasi, Siap Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Berita 22/05/2025
Talang Londo
Talang Londo: Wisata Sejarah Bernuansa Belanda di Magelang
Pariwisata 22/05/2025
wamenpar
Wamenpar Tegaskan Pungli Tak Boleh Terjadi di Destinasi Wisata
Berita 22/05/2025
Sistem Penerimaan Murid Baru
Kemendikdasmen Resmi Terapkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk Tahun Ajaran 2025/2026
Berita 22/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?