Rumah Marga Tjhia merupakan salah satu bangunan bersejarah yang mencerminkan corak budaya Tionghoa di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Berdiri tahun 1901, rumah ini menjadi saksi perjalanan keturunan Tionghoa di Singkawang.
Saat ini, bangunan itu berfungsi mirip dengan museum dan terbuka bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh sejarah komunitas Tionghoa di Singkawang.
Sejarah dan Asal-usul
Melansir dari kompasiana.com, Rumah Marga Tjhia dibangun Xie Shou Chi, seorang pendatang asal Tiongkok yang hijrah ke Singkawang akibat bencana kelaparan di tanah kelahirannya.
Ia merupakan bagian dari gelombang migrasi besar etnis Tionghoa ke Kalimantan Barat, yang sebagian besar datang untuk bekerja sebagai penambang emas atau pedagang.
Kompleks rumah ini memiliki arsitektur khas Tionghoa dengan nuansa tradisional yang kental. Bangunan utama terdiri dari dua rumah besar di bagian depan, yang digunakan sebagai tempat tinggal dan pusat kegiatan keluarga.
Di dalamnya juga terdapat balai pertemuan sebagai tempat berkumpulnya anggota keluarga besar, dan tempat ibadah atau pekong yang menjadi pusat aktivitas keagamaan mereka.
Selain itu, terdapat 14 rumah kecil yang dihuni keturunan Marga Tjhia.
Keunikan Arsitektur dan Nilai Budaya
Dilansir dari laman singkawangkota.go.id, sebagai salah satu cagar budaya, Rumah Marga Tjhia mempertahankan desain khas Tionghoa dengan penggunaan kayu berkualitas tinggi, ukiran tradisional, serta struktur rumah panggung sesuai kondisi alam tropis Kalimantan.
Interior rumah juga dihiasi berbagai ornamen khas, seperti lampion merah, meja altar untuk leluhur, serta kaligrafi Tiongkok yang memiliki makna keberuntungan dan kebahagiaan.
Keberadaan rumah ini tidak hanya menjadi bukti sejarah migrasi dan kehidupan komunitas Tionghoa di Singkawang, tetapi juga menjadi destinasi wisata budaya yang menarik.
Pengunjung dapat melihat langsung kehidupan tradisional keluarga Tionghoa di masa lalu, serta memahami lebih dalam akulturasi budaya antara etnis Tionghoa dan masyarakat setempat.
Daya Tarik Wisata
Saat ini, Rumah Marga Tjhia sering dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain menikmati keindahan arsitekturnya, pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai benda peninggalan keluarga, termasuk perabotan antik, pakaian tradisional, dan dokumen sejarah.
Rumah ini juga menjadi lokasi yang menarik bagi fotografer yang ingin mengabadikan nuansa klasik khas Tionghoa di Singkawang. Di waktu-waktu tertentu, terutama saat Imlek dan Cap Go Meh, rumah ini menjadi pusat kegiatan budaya.
Para pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan seni tradisional Tionghoa, seperti barongsai dan musik tradisional, yang semakin memperkaya pengalaman wisata di Singkawang. S
ebagai salah satu cagar budaya yang masih berdiri kokoh hingga kini, Rumah Marga Tjhia tidak hanya menjadi saksi perjalanan sejarah komunitas Tionghoa di Kalimantan Barat, tetapi juga simbol harmoni dan keberagaman budaya di Indonesia. (Diolah dari berbagai sumber)