Menjelang bulan Ramadan, suasana di Pasar Induk Wonosobo semakin ramai para pembeli yang berbelanja kebutuhan pokok.
Pada Jumat (28/2/2025), aktivitas di dalam pasar tampak meningkat dibanding hari-hari biasa. Meski ramai, kondisi tetap kondusif tanpa kerumunan berlebihan.
Di luar area pasar, arus lalu lintas juga mengalami kepadatan, terutama di titik pertigaan dan perempatan akibat kendaraan keluar-masuk pasar.
Namun, situasi masih dapat dikendalikan tanpa menyebabkan kemacetan parah.
Baca Juga: https://emmanus.com/harga-bbm-di-spbu-krasak-stabil-penjualan-pertamax-menurun/
Peningkatan Aktivitas Jelang Ramadan
Fenomena meningkatnya aktivitas di pasar tradisional menjelang bulan Ramadan dikenal dengan istilah “Prepegan” dalam bahasa Jawa.
Hal ini menggambarkan kebiasaan masyarakat yang mulai berbelanja lebih banyak untuk persiapan bulan puasa. Sarti, salah satu pedagang kebutuhan pokok, mengakui bahwa jumlah pembeli meningkat signifikan dibandingkan hari biasa.
“Hari ini dagangan saya banyak terjual, pembeli lebih ramai dari biasanya. Meskipun pasar padat, suasana masih cukup kondusif,” ujarnya.
Senada dengan Sarti, Tris, yang juga berjualan kebutuhan pokok, menambahkan bahwa lonjakan pembeli di pasar ini sudah menjadi tradisi tahunan.
“Memang menjelang Ramadan suasana pasar Induk Wonosobo jadi lebih ramai. Pembeli banyak yang datang, tetapi tidak sampai terlalu berdesakan. Alhamdulillah, dagangan laris,” katanya.

Baca Juga: https://emmanus.com/harga-cabai-dan-bawang-merah-di-wonosobo-melonjak-jelang-ramadan/
Persiapan Pembeli untuk Ramadan
Tak hanya pedagang yang merasakan dampak peningkatan aktivitas ini, para pembeli juga sengaja datang lebih awal untuk mempersiapkan kebutuhan selama bulan Ramadan.
Ismi, salah seorang pembeli, mengungkapkan bahwa ia berbelanja untuk stok bahan makanan yang akan diolah menjadi makanan jualan selama bulan puasa.
“Saya sengaja datang ke pasar lebih awal agar persiapan lebih matang. Bahan makanan ini nantinya akan saya olah untuk dijual selama Ramadan,” ungkapnya.
Imah, pembeli lainnya, juga memanfaatkan momen ini untuk membeli kebutuhan bulanan.
“Saya sudah membeli beberapa sayur dan bumbu. Harga bahan pokok mulai naik, terutama cabai setan dan bawang merah,” ujarnya.
Baca Juga: https://emmanus.com/agung-wiera-dan-perjalanan-panjang-fotografi-budaya/
Kenaikan Harga Sejumlah Komoditas
Seiring meningkatnya permintaan, harga beberapa kebutuhan pokok di Pasar Induk Wonosobo juga mengalami kenaikan.
Dari pantauan di lapangan, harga cabai setan dan bawang merah menjadi dua komoditas yang mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan sebelumnya.
Harga cabai setan dan bawang merah di Pasar Induk Wonosobo mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Cabai setan yang sebelumnya dijual Rp70.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp95.000. Sementara itu, bawang merah juga mengalami kenaikan harga dari Rp35.000 menjadi Rp45.000 per kilogram.
Meski demikian, para pedagang dan pembeli tetap menjalankan aktivitas jual beli dengan lancar.
Dengan semakin dekatnya bulan Ramadan, kepadatan di Pasar Induk Wonosobo diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Masyarakat diimbau untuk tetap berbelanja dengan bijak dan memperhatikan kondisi pasar agar aktivitas tetap berlangsung dengan nyaman dan tertib.