Di Desa Nagasari, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, sekelompok warga mengenakan pakaian adat Jawa dengan penuh semangat. Mereka membawa sekitar seratus ekor ikan mas menuju Sungai Merawu, yang terletak tidak jauh dari permukiman mereka. Kegiatan kirab ikan mas ini merupakan tradisi tahunan di desa tersebut, bertujuan untuk melestarikan alam sungai.
Ratusan ikan mas ditempatkan dalam kendil-kendil sebelum mengikuti kirab keliling kampung. Sebelum memulai kirab, ikan-ikan tersebut mendapatkan doa dari tokoh agama setempat, yang kemudian diikuti dengan penebaran ikan ke Sungai Merawu.
Pesan untuk Melindungi Ekosistem Sungai
Kepala Desa Nagasari, Safrudin, menjelaskan bahwa tradisi ini merupakan warisan turun-temurun yang dilaksanakan sebagai bentuk upaya menjaga kelestarian alam, terutama ikan mas di Sungai Merawu. Dia menekankan pentingnya habitat ikan di sungai tersebut.
Safrudin menyatakan bahwa tradisi ini telah berlangsung lama dan dilakukan setiap tahun. Ia berharap seluruh warga sekitar Sungai Merawu akan lebih peduli dan mau menjaga kelestarian alam, terutama terkait dengan habitat ikan mas. Safrudin mengungkapkan harapannya agar semua warga di sekitar sungai Merawu peduli dan mau menjaga kelestarian alam.
Selain melalui kirab ikan mas, Pemerintah Desa Nagasari dan pemuda setempat bersepakat untuk tidak mencari ikan dengan cara yang merusak, seperti menggunakan obat-obatan atau alat setrum. Safrudin menjelaskan bahwa mereka melakukan berbagai upaya untuk menjaga habitat ikan di sungai. Meskipun jumlah ikan yang ditebar tidak banyak, sekitar 150 ekor, mereka tetap melarang cara penangkapan ikan yang merusak.
Panitia kirab ikan mas, Susilowati, menambahkan bahwa tradisi ini juga dimanfaatkan untuk melestarikan budaya, seperti musik lesung yang kini hampir punah. Ia mengungkapkan bahwa sebelum kirab, mereka menghadirkan alat musik lesung yang dimainkan oleh warga setempat untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya tersebut. Susilowati menjelaskan bahwa tujuan dari menghadirkan alat musik lesung adalah untuk mengenalkan kepada warga, sehingga dapat melestarikan budaya juga. (Achmad Aristyan – Sumber: Youtube TU Channel)