By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kesenian Barongan, Simbol Keberanian Masyarakat Blora
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Kesenian Barongan, Simbol Keberanian Masyarakat Blora
Tradisi

Kesenian Barongan, Simbol Keberanian Masyarakat Blora

Achmad Aristyan
Last updated: 10/02/2025 15:26
Achmad Aristyan
Share
Barongan Blora, seni pertunjukan yang sangat digemari oleh masyarakat. Foto: blorakab.go.id
SHARE

Kesenian Barongan adalah salah satu warisan budaya tradisional yang kaya, berasal dari Jawa Tengah dan Bali. Di antara berbagai bentuk kesenian tersebut, Barongan dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah menonjol sebagai salah satu yang terbesar dan paling dikenal.

Seni ini tidak hanya disukai oleh masyarakat setempat, tetapi juga dipandang sebagai cerminan karakter dan nilai-nilai masyarakat Blora, seperti spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, serta keberanian dalam mempertahankan kebenaran.

Kesenian Barongan sering kali menampilkan tokoh utama, yaitu Singo Barong, yang digambarkan sebagai sosok berkepala harimau. Pertunjukan ini biasanya diiringi oleh alunan gamelan, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. 

Selain sebagai hiburan, kesenian ini juga memiliki peran penting dalam tradisi dan ritual masyarakat Blora. Salah satu contohnya adalah tradisi Lamporan, sebuah ritual tolak bala yang menganggap Singo Barong sebagai simbol perlindungan dan pencegahan dari segala malapetaka.

Kesenian Barongan di Blora telah ada sejak lama, bahkan sebelum masa penjajahan Belanda. Asal-usul kesenian ini terhubung dengan hikayat Panji, yang mengisahkan Prabu Klana Sawandana dari Kabupaten Bantarangin yang ingin melamar Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri. 

Dalam perjalanannya, rombongan Bantarangin menghadapi rintangan yang cukup berat ketika mereka memasuki Hutan Wengker, di mana mereka diserang oleh Singo Barong, yang merupakan jelmaan dari Gembong Amijoyo, penjaga hutan tersebut.

Kisah yang sama juga dialami oleh utusan Raden Panji Asmara Bangun dari Jenggala, yang mengutus Lurah Noyontoko dan Untub untuk melamar Dewi Sekartaji. Setelah mengalami kesulitan menghadapi Singo Barong, mereka kemudian memanggil Joko Lodro dari Kedung Srengenge, seorang pendekar sakti yang memiliki kemampuan luar biasa. 

Joko Lodro, yang digambarkan dapat berubah menjadi raksasa, berhasil menaklukkan Singo Barong. Namun, keunikan dari Singo Barong terletak pada kemampuannya untuk bangkit kembali setelah dikalahkan, selama namanya disebutkan.

Kesenian Barongan di Blora bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sarana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan sosial yang melekat pada masyarakat. Melalui pertunjukan ini, generasi muda diajarkan tentang keberanian, kekompakan, dan makna dari gotong royong. 

Selain itu, Barongan juga menjadi wadah untuk merayakan berbagai peristiwa, baik itu festival, ritual, maupun acara penting lainnya dalam kehidupan masyarakat. Dengan keunikan cerita dan penampilannya, kesenian Barongan menjadi salah satu simbol kebanggaan masyarakat Blora. 

Hingga kini, pertunjukan Barongan terus dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi berikutnya, agar warisan budaya yang kaya ini tidak hilang ditelan zaman. 

Kesenian Barongan, dengan semua keunikan dan maknanya, akan selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas Kabupaten Blora. (Sumber: blorakab.go.id)

You Might Also Like

Tradisi Baayun Maulud di Banjarbaru Dimeriahkan 276 Peserta

Tradisi Dhukutan Simbol Kerukunan Akhiri Tawuran

Melihat Pembersihan Diri Melalui Tradisi Cuci Negeri

Perang Obor, Tradisi Kearifan Lokal Di Jepara

Keseruan Perang Tombak Kayu Pasola Ala Masyarakat Sumba 

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Goa Sentono dan Kisah Ki Blacak Ngilo di Blora
Next Article Sejarah Blora, Dari Kadipaten Jipang hingga Gerakan Samin
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?