By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kisah di Balik Proses Kreatif Penciptaan Tari Golek Menak
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kisah di Balik Proses Kreatif Penciptaan Tari Golek Menak
Warisan Budaya

Kisah di Balik Proses Kreatif Penciptaan Tari Golek Menak

Achmad Aristyan
Last updated: 04/02/2025 04:53
Achmad Aristyan
Share
Tari Golek Menak karya Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: kratonjogja.id
SHARE

Tari Golek Menak, atau yang juga dikenal dengan sebutan Beksan Golèk Menak, adalah salah satu jenis tari klasik yang berasal dari Yogyakarta.

Tarian ini diciptakan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, seorang pemimpin yang sangat mencintai budaya tradisional Jawa, terutama dalam bidang seni pertunjukan. 

Melansir dari kratonjogja.id, ide dasar penciptaan Tari Golek Menak bermula tahun 1941 setelah Sultan Hamengkubuwono IX menyaksikan pertunjukan Wayang Golek Menak yang dipentaskan seorang dalang dari daerah Kedu.

Proses Penciptaan Tari Golek Menak

Berawal dari kecintaannya terhadap seni wayang orang, Sultan Hamengkubuwono IX berencana untuk menciptakan sebuah pagelaran yang memadukan unsur tari dan wayang.

Untuk merealisasikan ide itu, Sultan memanggil sejumlah pakar tari dan seniman, yang dipimpin K.R.T. Purbaningrat, pada tahun 1941. 

Tim ini bekerja keras untuk menciptakan sebuah pagelaran yang menghadirkan tarian wayang orang, dengan mengadaptasi cerita dari wayang Menak.

Pada tahun 1943, pagelaran perdana Tari Golek Menak digelar di Kraton Yogyakarta Hadiningrat untuk memperingati ulang tahun Sultan. 

Meskipun bentuknya masih dalam tahap percobaan dan busana yang digunakan belum sempurna, tari ini berhasil menampilkan tiga tipe karakter utama, yaitu:

  1. Tipe karakter puteri: Dewi Sudarawerti dan Dewi Sirtupelaeli.
  2. Tipe karakter putra halus: Raden Maktal.
  3. Tipe karakter gagah: Prabu Dirgamaruta.

Dua tarian utama yang ditampilkan dalam pentas adalah adegan perang Dewi Sudarawerti melawan Dewi Sirtupelaeli, serta perang antara Prabu Dirgamaruta melawan Raden Maktal.

Penyempurnaan Karakter Tari

Dilansir dari Wikipedia, melalui serangkaian pertemuan, dialog, dan sarasehan antara Sultan dengan para seniman, Tari Golek Menak pun disempurnakan.

Pada 1 Juni 1988, Sultan membentuk tim penyempurnaan dari enam lembaga seni, antara lain: Siswo Among Beksa, Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), Mardawa Budaya, Paguyuban Surya Kencana, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Setiap lembaga yang terlibat dalam penyempurnaan ini mengadakan lokakarya dan menampilkan hasil garapannya, dengan menonjolkan berbagai tipe karakter dalam tari Golek Menak.

Beberapa karakter yang ditampilkan di antaranya adalah puteri luruh, puteri Cina, dan gagah bapang, serta sejumlah tokoh lainnya seperti Umarmaya, Kewusnendar, dan Lamdahur.

Pengaruh dan Penyempurnaan dari Lembaga Seni

Setiap lembaga yang terlibat dalam penyempurnaan memberikan kontribusi yang berbeda.

Siswo Among Beksa menampilkan 12 tipe karakter dalam sebuah fragmen, sementara Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja memperkenalkan ragam tari baru bersumber dari Golek Menak. 

SMKI lebih fokus pada penggarapan gerak dasar yang memperkuat karakter dalam tari.

Mardawa Budaya dan Surya Kencana juga menampilkan fragmen dan tipe karakter yang sangat khas, dengan memasukkan unsur pencak kembang dan silat gaya Sumatera Barat ke dalam gerakan tari.

Hasil Akhir dan Pagelaran Penyempurnaan

Penyempurnaan tari ini semakin mendekati kesempurnaan, meskipun sebelumnya pada 3 Oktober 1988, Sultan Hamengkubuwono IX wafat di Amerika Serikat.

Namun, para anggota tim penyempurnaan tetap melanjutkan karya ini, dan pada 17 Maret 1989, pagelaran hasil penyempurnaan Tari Golek Menak pun digelar. 

Pada saat itu, tari ini dipentaskan dengan fragmen drama-tari yang mengisahkan cerita Kelaswara Palakrama, yang menceritakan pernikahan antara Kelaswara dan Wong Agung Jayengrana.

Meskipun terdapat kendala dalam hal tata busana, karena biaya yang cukup besar untuk menciptakan busana yang diinginkan Sultan, namun para seniman berhasil mengakali dan menyempurnakan busana yang digunakan untuk pagelaran. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Ginggung Madura, Alat Musik Tiup Yang Nyaris Redup

Pasar Baru, Destinasi Wisata Sejarah Jakarta

Mengenal Rokok Jontal, Cita Rasa Daun Lontar Asli Sumbawa

Behempas Bantal, Tradisi Adu Kekuatan dan Kesimbangan

Melihat Keindahan dan Keunikan Masjid Agung Sumenep Madura

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Jakarta akan Buka Operasional Taman Selama 24 Jam Penuh
Next Article Desa Wisata Tinalah Wamenpar Puji Kualitas Desa Wisata Tinalah Yogyakarta
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?