Kisah Si Pitung bisa jadi menjadi salah satu Cerita rakyat yang paling populer dan paling diingat masyarakat Indonesia. Padahal, kisahnya muncul dan mengalir dari generasi ke generasi dalam budaya dan tradisi Betawi.
Kepopuleran cerita Betawi ini bahkan telah diangkat ke layar lebarantara lain lewat film ‘Si Pitoeng” (1930) dan ‘Si Pitung’ (1970) yang dibintangi artis film populer Indonesia saat itu seperti Dicky Zulkarnaen, Sandy Suwardi Hassan, Connie Sutedja, Rina Hasyim Dan WD Mochtar.
Terdapat sejumlah versi terkait sosok legenda ini, sebagai jawara bela diri, perampok atau pahlawan yang melawan Belanda. Meski demikian, kisahnya yang melegenda sering diceritakan sebagai ‘Robin Hood’ dari Betawi.
Satu hal yang pasti, dari berbagai sumber, legenda Betawi ini bukanlah mitos atau karangan semata. Sosoknya ada dalam kehidupan masyarakat Betawi yang saat itu ada di bawah kekuasan penjajah Belanda, di sekitar tahun 1890an.
Pitung yang lahir dengan nama Ahmad Nitikusumah lahir di kampung Rawa Belong, Jakarta, dari pasangan Pinah dan Piung. Pemuda ini besar dalam kehidupan pesantren Haji Naipin yang juga menjadi tempat Si Pitung belajar bela diri hingga mahir.
Baca Juga: Legenda Danau Toba, Ingkar Janji Pembawa Petaka
Ilmu bela diri itulah yang kemudian membawa pemuda asli Betawi itu memasuki dunia bandit setelah ia berhasil mengalahkan komplotan bandit yang merampas uang hasil penjualan kambing ayahnya.
Bersama sekawanan bandit, Si Pitung melakukan sejumlah perampokan di Batavia dengan sasaran para tuan tanah yang menindas masyarakat. Uniknya, hasil rampasan dari perampokan itu dibagikan ke rakyat miskin.
Si Pitung pun kemudian menjadi buruan tentara Belanda karena aksinya sudah meresahkan para tuan tanah. Namun meski terus diburu, pemuda sering lolos.
Jawara Betawi ini sempat masuk penjara, namun mampu melarikan diri. Si Pitung pun disebut sakti karena mampu lolos dari kurungan terali besi.
Dari beberapa versi disebutkan, buruan tentara Belanda itu akhirnya berhasil dilumpuhkan, karena rahasia jimat atau kelemahannya berhasil diketahui perwira polisi bernama Van Hinne yang telah menembaknya dengan peluru emas.
Meski kisahnya memiliki banyak versi dan kontroversi, Si Pitung telah menjadi pahlawan tersendiri bagi masyarakat Betawi. (Foto: Rumah Pitung di Marunda, Jakarta Utata)