By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kue Keranjang Ny. Lauw, Ikon Tradisi Imlek Sejak Tahun 60an
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Kue Keranjang Ny. Lauw, Ikon Tradisi Imlek Sejak Tahun 60an
Profil

Kue Keranjang Ny. Lauw, Ikon Tradisi Imlek Sejak Tahun 60an

Achmad Aristyan
Last updated: 27/01/2025 10:10
Achmad Aristyan
Share
Kue keranjang Ny. Lauw telah menjadi ikon Imlek sejak tahun 1960-an. Foto: Kompas.com/Antonius Aditya Mahendra
SHARE

Menjelang Tahun Baru Imlek, pasar tradisional hingga toko-toko kue ramai menawarkan berbagai jenis kue keranjang, makanan khas yang tak terpisahkan dari tradisi perayaan Imlek.

Di antara banyaknya produsen, Dodol & Kue Ny. Lauw dari Tangerang telah menjadi nama legendaris yang dikenal sejak 1960-an. 

Beroperasi lebih dari setengah abad, merek ini terus bertahan dengan dapur tradisional dan kualitas tak tertandingi.  

Sejarah dan Perkembangan Kue Keranjang Ny. Lauw

Dimulai pada 1960-an dengan produksi harian hanya 5 hingga 10 kilogram, Dodol & Kue Ny. Lauw kini mampu menghasilkan lebih dari 5 ton setiap musim Imlek.

Meski teknologi modern telah membawa kemudahan di berbagai sektor, rumah produksi ini memilih mempertahankan proses tradisional yang dianggap mampu menjaga cita rasa autentik.  

Iin, generasi ketiga yang kini mengelola usaha keluarga ini, berbagi rahasia keberhasilan mereka. Menurutnya, kualitas adalah kunci utama yang membuat kue keranjang Ny. Lauw tetap diminati hingga kini.  

Komitmen pada Kualitas  

“Kami selalu menjaga bahan-bahan utama seperti kelapa, gula aren, dan ketan agar tetap berkualitas tinggi,” ujar Iin dilansir dari kompas.com.

Meskipun fluktuasi harga bahan baku sering terjadi, rumah produksi ini tidak pernah kompromi dalam pemilihan bahan.  

“Biar harganya lebih mahal, tetap saya beli. Yang penting ketannya bagus,” tambah Iin. Komitmen ini tak hanya mempertahankan rasa, tetapi juga menjaga kepercayaan pelanggan yang telah setia selama bertahun-tahun.  

Proses Seleksi Ketat  

Selain menjaga bahan baku, Iin juga memastikan bahwa kue yang dipasarkan harus melalui seleksi ketat. Produk dengan cacat, seperti daun pembungkus sobek, dijual terpisah tanpa logo dengan harga lebih rendah. 

Langkah ini menunjukkan dedikasi mereka dalam memberikan produk terbaik kepada pelanggan.  

Pelengkap Tradisi Keluarga  

Kue keranjang Ny. Lauw tidak hanya populer di kalangan pelanggan tetap, tetapi juga menjadi simbol kehangatan keluarga saat Imlek.

Dengan tekstur kenyal dan rasa manis yang khas, kue ini melambangkan harapan akan keberuntungan dan kebahagiaan di tahun mendatang.  

Keberhasilan Dodol & Kue Ny. Lauw tidak hanya menjadi bukti ketangguhan dalam bisnis, tetapi juga kontribusi besar dalam melestarikan budaya.

Dalam dunia yang semakin modern, tetap menggunakan metode tradisional adalah bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.  

Bagi keluarga Lauw, setiap kue yang mereka hasilkan bukan sekadar produk, melainkan cerita panjang perjuangan dan tradisi yang terus hidup. Dengan mempertahankan kualitas, mereka memastikan bahwa rasa autentik kue keranjang tetap dikenang dari generasi ke generasi.

You Might Also Like

Bambang Sugeng, Pengusaha Tepung Tapioka Beromzet Ratusan Juta

Seno Gumira Ajidarma, Sastrawan Dengan Banyak Julukan

Mengenang Aminah Cendrakasih, Legenda Sinema Indonesia

Mengenal Siami, Perajin Tenun Tradisional Banyuwangi

Jejak Laksamana Hang Nadim dalam Sejarah Batam

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Potret Keindahan Alam di Kedalaman Gua Tritip Jepara
Next Article Pariwisata Wonosobo Cetak Rekor Rp3,2 Triliun Berputar di 2024
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?